7 Poin Penting PROPER Hijau dan PROPER Emas dalam Penilaian Lingkungan

Artikel

Program PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan) adalah inisiatif yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk menilai kinerja pengelolaan lingkungan perusahaan. Program ini bertujuan untuk mendorong perusahaan memenuhi dan melampaui kepatuhan terhadap peraturan lingkungan serta meningkatkan praktik keberlanjutan. Memahami perbedaan antara PROPER Hijau dan PROPER Emas penting untuk mengetahui sejauh mana komitmen perusahaan terhadap tanggung jawab lingkungan dan sosial.

Apa itu PROPER Hijau dan PROPER Emas?

Definisi PROPER Hijau

PROPER Hijau diberikan kepada perusahaan yang tidak hanya mematuhi seluruh regulasi lingkungan tetapi juga menunjukkan upaya untuk melampaui kepatuhan tersebut. Perusahaan yang mencapai PROPER Hijau menerapkan:

  • Praktik pengelolaan lingkungan yang inovatif, seperti teknologi pengolahan limbah yang lebih efisien.
  • Efisiensi energi dan pengelolaan sumber daya air untuk mengurangi konsumsi yang berlebihan.
  • Pengurangan emisi gas rumah kaca melalui penerapan teknologi ramah lingkungan.

PROPER Hijau menekankan upaya perbaikan berkelanjutan dalam operasional perusahaan yang berdampak pada pengurangan pencemaran dan peningkatan efisiensi sumber daya. Namun, kontribusi sosial atau tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) belum menjadi fokus utama seperti pada PROPER Emas.

Definisi PROPER Emas

PROPER Emas adalah peringkat tertinggi dalam PROPER yang menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kinerja lingkungan yang unggul dan melampaui ekspektasi dalam keberlanjutan serta tanggung jawab sosial. Perusahaan yang mendapatkan PROPER Emas:

  • Melaksanakan inovasi teknologi hijau yang berdampak signifikan dalam mengurangi dampak lingkungan.
  • Menjalankan program CSR yang luar biasa dan berdampak luas bagi masyarakat sekitar.
  • Mengintegrasikan prinsip keberlanjutan ke dalam seluruh aspek bisnis, mulai dari produksi, distribusi, hingga pengelolaan limbah.

PROPER Emas tidak hanya menilai aspek lingkungan tetapi juga kontribusi nyata terhadap pembangunan sosial, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat.

Baca juga : 5 Poin Penting yang Wajib Diperhatikan untuk Mencapai Peringkat PROPER Hijau

Kriteria Penilaian PROPER Hijau

Program PROPER Hijau memberikan peringkat bagi perusahaan yang tidak hanya mematuhi peraturan lingkungan yang berlaku, tetapi juga menunjukkan komitmen luar biasa dalam hal efisiensi energi, pengelolaan limbah, serta pengurangan emisi gas rumah kaca. Berikut adalah kriteria utama yang digunakan untuk penilaian PROPER Hijau:

Pengelolaan Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) yang Ramah Lingkungan

Pengelolaan limbah B3 adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam mendapatkan PROPER Hijau. Perusahaan harus memastikan bahwa limbah B3 yang dihasilkan dari proses produksi dikelola dengan cara yang ramah lingkungan, yaitu:

  • Pemisahan Limbah B3: Perusahaan wajib memisahkan limbah B3 dari jenis limbah lainnya sesuai dengan karakteristiknya untuk memudahkan pengelolaan dan pengolahan lebih lanjut.
  • Pengolahan Limbah B3: Menggunakan teknologi yang dapat mengolah limbah B3 secara aman, seperti insinerasi (pembakaran), solidifikasi, dan stabilisasi. Teknologi ini bertujuan untuk mengurangi potensi bahaya bagi lingkungan dan manusia.
  • Pemantauan dan Pelaporan: Melakukan pemantauan yang ketat terhadap pengelolaan limbah B3 untuk memastikan bahwa limbah yang dihasilkan dikelola sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah dan tidak mencemari lingkungan.

Penerapan Teknologi untuk Efisiensi Energi dan Air

Perusahaan yang memperoleh PROPER Hijau harus menerapkan teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi energi dan pengelolaan sumber daya air. Beberapa langkah yang dapat diambil adalah:

  • Penggunaan Teknologi Hemat Energi: Perusahaan diharapkan menggunakan teknologi efisiensi energi seperti lampu LED, sistem boiler efisiensi tinggi, serta peralatan dan mesin yang menggunakan energi secara optimal.
  • Penerapan Energi Terbarukan: Menggunakan sumber energi terbarukan seperti panel surya, biomassa, dan energi angin sebagai alternatif untuk menggantikan energi fosil, yang berpotensi mengurangi emisi karbon dan meningkatkan keberlanjutan energi perusahaan.
  • Pengolahan dan Daur Ulang Air: Menggunakan teknologi seperti Zero Liquid Discharge (ZLD) atau sistem recycling air untuk mengolah air bekas pakai dan mengurangi konsumsi air baru dari sumber alam.

Program Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK)

Pengurangan emisi gas rumah kaca menjadi salah satu indikator utama dalam penilaian PROPER Hijau. Untuk mencapai ini, perusahaan perlu:

  • Mengurangi Emisi Karbon dalam Proses Produksi: Mengoptimalkan proses produksi dan menggunakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, serta mengurangi pemborosan energi selama proses produksi.
  • Penerapan Teknologi Pengendalian Emisi: Menggunakan teknologi pengendali emisi seperti scrubber, filter udara, dan sistem pembakaran bersih untuk menurunkan kadar polutan yang dilepaskan ke atmosfer.
  • Penanaman Pohon dan Konservasi Alam: Mengadopsi kebijakan yang mendukung kegiatan penghijauan dan rehabilitasi lahan untuk meningkatkan penyerapan karbon, misalnya melalui program corporate social responsibility (CSR) yang berfokus pada penghijauan di kawasan sekitar pabrik.

Mematuhi Seluruh Peraturan Lingkungan Nasional

Perusahaan yang mendapatkan PROPER Hijau harus menunjukkan komitmennya terhadap kepatuhan hukum lingkungan yang berlaku. Beberapa langkah yang dapat diambil adalah:

  • Pemenuhan Baku Mutu Lingkungan: Memastikan bahwa limbah yang dihasilkan, baik itu cair, gas, maupun padat, telah memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) atau instansi terkait lainnya.
  • Pelaporan Lingkungan: Secara rutin melaporkan hasil pengelolaan lingkungan kepada pihak berwenang, serta memastikan bahwa laporan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
  • Audit Lingkungan: Melakukan audit lingkungan secara berkala untuk memverifikasi bahwa praktik perusahaan tetap sesuai dengan peraturan lingkungan yang berlaku.

Contoh Perusahaan dengan Peringkat Hijau

Studi Kasus: PT Energi Hijau Indonesia

PT Energi Hijau Indonesia adalah salah satu contoh perusahaan yang berhasil mencapai peringkat PROPER Hijau melalui penerapan teknologi ramah lingkungan dan kebijakan efisiensi sumber daya yang komprehensif. Berikut adalah beberapa langkah yang diambil oleh perusahaan ini:

  1. Pengelolaan Limbah B3
    • PT Energi Hijau Indonesia menggunakan teknologi insinerasi untuk mengolah limbah B3 dengan aman. Limbah cair yang dihasilkan dari proses produksi diproses melalui Wastewater Treatment Plant (WWTP) yang memenuhi standar baku mutu limbah cair.
  2. Efisiensi Energi
    • Perusahaan menginstalasi panel surya di seluruh fasilitas produksinya untuk memanfaatkan energi matahari sebagai sumber energi utama, mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
    • Sistem boiler efisiensi tinggi dan sistem otomatisasi pabrik yang cerdas digunakan untuk mengurangi pemborosan energi dalam proses produksi.
  3. Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca
    • PT Energi Hijau Indonesia mengganti penggunaan bahan bakar fosil dengan biomassa dalam proses produksinya, yang menghasilkan emisi karbon lebih rendah.
    • Program penghijauan yang melibatkan masyarakat setempat dan menanam pohon di kawasan sekitar pabrik juga dilaksanakan untuk mendukung penyerapan karbon.
  4. Kepatuhan terhadap Peraturan Lingkungan
    • Perusahaan secara rutin melakukan audit lingkungan dan memastikan bahwa limbah yang dihasilkan tidak melebihi batas yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Semua laporan lingkungan disampaikan tepat waktu kepada KLHK.

Berkat penerapan teknologi hijau dan kebijakan lingkungan yang berkelanjutan, PT Energi Hijau Indonesia berhasil mencapai peringkat PROPER Hijau dan menjadi contoh bagi perusahaan lain di industri yang sama.

Baca juga : Mengenal Peringkat PROPER Biru: Apa Arti Sebenarnya bagi Perusahaan dan Lingkungan?

Kriteria Penilaian PROPER Emas

PROPER Emas adalah peringkat tertinggi dalam sistem penilaian PROPER yang diberikan kepada perusahaan yang tidak hanya memenuhi tetapi juga melampaui standar kinerja lingkungan dan sosial. Untuk mencapai PROPER Emas, perusahaan harus menunjukkan komitmen luar biasa terhadap keberlanjutan jangka panjang dan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Berikut adalah kriteria utama dalam penilaian PROPER Emas:

Memiliki Program CSR yang Berdampak Langsung pada Pemberdayaan Masyarakat Lokal

Salah satu aspek utama dalam pencapaian PROPER Emas adalah implementasi program Corporate Social Responsibility (CSR) yang memberikan dampak langsung pada pemberdayaan masyarakat lokal. Program CSR ini bertujuan untuk:

  • Pemberdayaan Ekonomi Lokal: Program yang berfokus pada peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat sekitar perusahaan, misalnya dengan melibatkan mereka dalam kegiatan usaha, seperti pelatihan kewirausahaan, pengembangan produk lokal, dan pemberian akses pasar.
  • Peningkatan Akses terhadap Layanan Dasar: Program CSR yang mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat, seperti penyediaan fasilitas pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur yang mendukung kesejahteraan sosial.

Kontribusi Nyata dalam Pengembangan Lingkungan Sosial dan Ekonomi melalui Inisiatif Keberlanjutan

Perusahaan yang mencapai PROPER Emas harus mampu menunjukkan kontribusi nyata terhadap pengembangan sosial dan ekonomi di sekitar lokasi operasionalnya. Beberapa contoh program yang mencerminkan kontribusi ini adalah:

  • Program Pendidikan dan Pelatihan: Program yang mendukung pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat sekitar untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing mereka di pasar kerja, khususnya dalam bidang yang relevan dengan keberlanjutan lingkungan dan sosial.
  • Inisiatif Keberlanjutan Lingkungan: Misalnya, pengelolaan lahan yang berkelanjutan, penghijauan, atau penyediaan teknologi ramah lingkungan yang dapat membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan sekitar.

Implementasi Program Inovatif yang Melibatkan Kolaborasi Lintas Sektor

Program-program yang membantu perusahaan meraih PROPER Emas tidak hanya berasal dari inisiatif internal perusahaan, tetapi juga melibatkan kolaborasi lintas sektor, termasuk pemerintah, masyarakat lokal, dan lembaga non-pemerintah (NGO). Program-program ini melibatkan inovasi dalam berbagai bidang, seperti:

  • Kolaborasi dengan Pemerintah dan NGO: Mengembangkan proyek yang melibatkan kerja sama antara perusahaan, pemerintah, dan organisasi masyarakat untuk menciptakan solusi bersama dalam menghadapi tantangan sosial dan lingkungan.
  • Inovasi Teknologi Berkelanjutan: Perusahaan yang mendapatkan PROPER Emas juga sering kali mengembangkan dan mengimplementasikan teknologi baru yang berfokus pada keberlanjutan, seperti teknologi energi terbarukan, pengelolaan air yang efisien, atau sistem pengolahan limbah yang lebih canggih.

Komitmen Perusahaan terhadap Keberlanjutan Jangka Panjang

Perusahaan dengan PROPER Emas menunjukkan komitmen yang kuat terhadap keberlanjutan jangka panjang dalam setiap aspek operasi mereka. Ini mencakup:

  • Strategi Bisnis Berkelanjutan: Perusahaan merancang dan menjalankan strategi bisnis yang tidak hanya mengutamakan keuntungan finansial tetapi juga memperhatikan dampak sosial dan lingkungan dalam jangka panjang.
  • Laporan Keberlanjutan: Secara transparan mengungkapkan pencapaian dan rencana keberlanjutan mereka melalui laporan keberlanjutan yang mencakup informasi mengenai dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari kegiatan perusahaan.

Contoh Perusahaan dengan Peringkat Emas

Studi Kasus: PT Unilever Indonesia

Unilever Indonesia adalah contoh perusahaan yang berhasil meraih PROPER Emas melalui penerapan berbagai inisiatif keberlanjutan yang berdampak positif pada lingkungan dan masyarakat. Beberapa langkah yang diambil oleh Unilever Indonesia meliputi:

  1. Program CSR yang Berdampak Langsung:
    • Unilever Indonesia menjalankan program Pemberdayaan Masyarakat Desa yang berfokus pada pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di sekitar pabrik mereka, termasuk pelatihan keterampilan dan penyediaan akses pasar untuk produk lokal.
  2. Kontribusi Pengembangan Lingkungan Sosial dan Ekonomi:
    • Perusahaan mendukung program green village dengan memberikan bantuan untuk pengelolaan sampah dan penggunaan energi terbarukan di desa sekitar operasional mereka, yang tidak hanya berkontribusi pada lingkungan tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
  3. Inovasi dalam Keberlanjutan:
    • Unilever Indonesia juga berkolaborasi dengan pemerintah dan organisasi non-profit untuk mengurangi sampah plastik melalui program daur ulang plastik dan pengurangan penggunaan bahan plastik dalam kemasan produk mereka.
  4. Komitmen Jangka Panjang terhadap Keberlanjutan:
    • Perusahaan ini mempublikasikan laporan keberlanjutan setiap tahunnya, yang menunjukkan pencapaian dalam mengurangi jejak karbon, meningkatkan efisiensi penggunaan air, dan mendukung komunitas lokal.

Studi Kasus: PT Pertamina

PT Pertamina, sebagai perusahaan energi terbesar di Indonesia, juga meraih PROPER Emas berkat kebijakan dan program keberlanjutan yang melibatkan berbagai pihak. Beberapa contoh kontribusinya adalah:

  1. Pemberdayaan Masyarakat Lokal:
    • PT Pertamina menjalankan program CSR berbasis energi yang memberikan pelatihan tentang teknologi energi terbarukan kepada masyarakat, serta penyediaan akses energi bersih untuk daerah-daerah yang belum terjangkau listrik.
  2. Kontribusi terhadap Pengembangan Sosial dan Ekonomi:
    • Perusahaan juga melibatkan masyarakat dalam program pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, seperti pengelolaan hutan dan konservasi laut yang melibatkan pemangku kepentingan lokal.
  3. Inovasi dalam Pengelolaan Energi dan Pengurangan Emisi:
    • PT Pertamina memperkenalkan teknologi pembangkit listrik berbasis biomassa untuk menggantikan bahan bakar fosil dan berkolaborasi dengan berbagai lembaga untuk mengurangi emisi karbon.
  4. Komitmen terhadap Keberlanjutan Jangka Panjang:
    • Pertamina menetapkan target keberlanjutan jangka panjang yang meliputi pengurangan emisi karbon, efisiensi energi, dan penggunaan energi terbarukan dalam proses produksi mereka.

Baca juga : Manfaat Sertifikasi Proper: Bagaimana Memperoleh Keunggulan Bersaing dengan Praktik Berkelanjutan

Perbedaan Utama Antara PROPER Hijau dan PROPER Emas

Fokus Utama

Perbedaan utama antara PROPER Hijau dan PROPER Emas terletak pada fokus tujuan keduanya. PROPER Hijau lebih menekankan pada kepatuhan perusahaan terhadap regulasi lingkungan yang berlaku, serta inovasi dalam pengelolaan lingkungan yang efisien. Perusahaan yang memperoleh PROPER Hijau telah berhasil menunjukkan upaya signifikan dalam hal efisiensi energi, pengelolaan limbah, dan pengurangan emisi gas rumah kaca. 

Sementara itu, PROPER Emas lebih mengarah pada keunggulan lingkungan yang lebih holistik dan dampak sosial yang signifikan. Perusahaan yang memperoleh PROPER Emas tidak hanya memenuhi standar lingkungan, tetapi juga berkontribusi besar terhadap pengembangan sosial dan ekonomi melalui inisiatif keberlanjutan yang melibatkan berbagai sektor dan komunitas.

Kepatuhan Lingkungan

PROPER Hijau diberikan kepada perusahaan yang sudah mencapai standar tinggi dalam pengelolaan lingkungan, memastikan bahwa mereka mematuhi peraturan pemerintah terkait pengelolaan limbah, emisi, dan penggunaan sumber daya alam. Di sisi lain, PROPER Emas diberikan kepada perusahaan yang tidak hanya memenuhi standar tinggi tersebut, tetapi juga berinovasi untuk melampaui ekspektasi dan menciptakan dampak lingkungan yang lebih besar. Perusahaan dengan PROPER Emas melakukan upaya proaktif dalam pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan, serta memperkenalkan solusi berkelanjutan yang memberikan manfaat jangka panjang.

Corporate Social Responsibility (CSR)

Program CSR dalam PROPER Hijau lebih terfokus pada kegiatan internal yang berorientasi pada pengelolaan lingkungan yang efisien. Perusahaan dengan PROPER Hijau biasanya memiliki program CSR yang mendukung pengurangan limbah, pengelolaan energi, dan efisiensi sumber daya di dalam operasi mereka. Sementara itu, dalam PROPER Emas, CSR bukan hanya berfokus pada perusahaan itu sendiri, tetapi melibatkan kolaborasi lintas sektor yang mencakup pemerintah, masyarakat lokal, dan organisasi lainnya. Program CSR perusahaan dengan PROPER Emas berdampak langsung pada pemberdayaan masyarakat dan menciptakan perubahan sosial yang berkelanjutan.

Inovasi

Inovasi dalam PROPER Hijau berfokus pada penerapan teknologi baru yang mendukung efisiensi energi dan pengelolaan limbah secara lebih ramah lingkungan. Perusahaan yang memperoleh PROPER Hijau sering kali dikenal karena mengadopsi teknologi hijau yang membantu mengurangi jejak lingkungan mereka, seperti pengolahan air atau pengurangan emisi gas rumah kaca. Sebaliknya, PROPER Emas menilai perusahaan berdasarkan keberhasilan mereka dalam mengimplementasikan program-program inovatif yang lebih luas, termasuk kolaborasi lintas sektor. Inovasi ini mencakup usaha bersama untuk keberlanjutan yang melibatkan berbagai pihak, seperti pemerintah dan masyarakat, untuk menciptakan solusi yang berdampak luas pada lingkungan dan sosial.

Baca juga : Konsultasi Persiapan Penilaian PROPER Hijau Emas

Manfaat Mendapatkan PROPER Hijau dan PROPER Emas

Manfaat PROPER Hijau:

  1. Meningkatkan efisiensi operasional
    Perusahaan yang mendapatkan PROPER Hijau menunjukkan kemampuan dalam mengelola energi dan sumber daya secara lebih efisien. Ini dapat mengurangi pemborosan dan meningkatkan produktivitas.
  2. Pengurangan risiko lingkungan
    Dengan memenuhi standar lingkungan yang ketat, perusahaan dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, yang pada gilirannya mengurangi potensi masalah hukum dan reputasi.
  3. Peningkatan reputasi perusahaan
    PROPER Hijau menjadi indikator bagi pasar domestik bahwa perusahaan peduli terhadap isu lingkungan, sehingga dapat meningkatkan citra perusahaan dimata konsumen dan mitra bisnis.

Manfaat PROPER Emas:

  1. Peningkatan reputasi global
    Mendapatkan PROPER Emas membawa perusahaan ke level yang lebih tinggi dalam hal keberlanjutan. Ini menunjukkan bahwa perusahaan memimpin dalam praktek-praktek ramah lingkungan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.
  2. Dampak sosial yang besar
    Perusahaan yang memperoleh PROPER Emas sering kali terlibat dalam kegiatan sosial yang mendukung komunitas lokal, memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
  3. Dukungan dan insentif pemerintah
    Perusahaan dengan PROPER Emas berpeluang mendapatkan dukungan lebih dari pemerintah, seperti insentif pajak atau akses ke program pembiayaan hijau. Selain itu, perusahaan ini juga lebih menarik bagi mitra bisnis yang mengutamakan keberlanjutan dalam operasi mereka.

Baca juga : PROPER – Kenapa Perusahaan Penting Menerapkan PROPER?

Tren Terbaru dalam PROPER Hijau dan Emas

  1. Adopsi Teknologi Digital dalam Penilaian PROPER
    Perusahaan semakin memanfaatkan teknologi seperti Internet of Things (IoT) dan Kecerdasan Buatan (AI) untuk meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan limbah, pengurangan konsumsi energi, serta untuk mempermudah pelaporan keberlanjutan. Teknologi ini memungkinkan pengumpulan data secara real-time, analisis yang lebih akurat, dan perbaikan berkelanjutan dalam praktik operasional yang ramah lingkungan.
  2. Kolaborasi Multi-sektor untuk PROPER Emas
    Ada peningkatan kerjasama antara sektor perusahaan, pemerintah, dan komunitas lokal untuk menciptakan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang lebih efektif dan memberikan dampak sosial yang lebih besar. Inisiatif ini bertujuan untuk mendorong perusahaan untuk berinvestasi dalam keberlanjutan melalui dukungan pada proyek-proyek yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan.
  3. Fokus pada Circular Economy
    Perusahaan yang mengejar PROPER Hijau dan Emas semakin mengadopsi prinsip ekonomi sirkular, yang berfokus pada pengurangan limbah dan penggunaan kembali sumber daya. Pendekatan ini bertujuan untuk memperpanjang siklus hidup produk, mengurangi penggunaan bahan baku baru, dan mengurangi dampak lingkungan secara keseluruhan. Dengan ini, perusahaan tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan dalam operasional mereka.

Kesimpulan

PROPER Hijau dan PROPER Emas adalah dua peringkat dalam program PROPER yang menilai kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan dan tanggung jawab sosial (CSR). PROPER Hijau fokus pada kepatuhan lingkungan melalui inovasi teknologi, sementara PROPER Emas menekankan dampak sosial yang lebih luas melalui program keberlanjutan yang melampaui regulasi. Mencapai kedua peringkat ini memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan, terutama dalam meningkatkan reputasi, efisiensi, dan keberlanjutan jangka panjang.

Rate this post