5 Poin Penting yang Wajib Diperhatikan untuk Mencapai Peringkat PROPER Hijau

5 Poin Penting yang Wajib Diperhatikan untuk Mencapai Peringkat PROPER Hijau

PROPER Hijau adalah bagian dari Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Program ini bertujuan untuk mendorong perusahaan melaksanakan praktik bisnis ramah lingkungan serta mewujudkan keberlanjutan jangka panjang. 

Peringkat PROPER Hijau diberikan kepada perusahaan yang tidak hanya memenuhi kriteria kepatuhan terhadap regulasi lingkungan tetapi juga menerapkan inovasi lingkungan yang lebih dari standar minimum. 

Mendapatkan peringkat PROPER Hijau sangat penting bagi perusahaan karena memperkuat reputasi, meningkatkan daya saing, serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi lingkungan yang semakin ketat.

Implementasi PROPER Hijau memberikan dampak positif baik bagi perusahaan maupun industri secara keseluruhan. Perusahaan dapat mengurangi biaya operasional melalui efisiensi energi dan sumber daya, serta berkontribusi pada kelestarian lingkungan. Di tingkat industri, penerapan PROPER Hijau mendorong praktik bisnis berkelanjutan dan menciptakan lingkungan industri yang lebih ramah lingkungan.

Pahami Kriteria PROPER Hijau

Untuk mencapai peringkat PROPER Hijau, perusahaan perlu memahami dan memenuhi sejumlah kriteria yang ditetapkan oleh KLHK. Berikut adalah penjelasan mengenai kriteria utama penilaian:

Kriteria Penilaian PROPER Hijau

  1. Pengelolaan Limbah dan Sampah
    • Mengelola limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) dan non-B3 dengan aman dan efisien.
    • Mengimplementasikan program pengurangan sampah plastik dan meningkatkan tingkat daur ulang.
    • Menerapkan inisiatif pengelolaan limbah yang ramah lingkungan, seperti teknologi pengolahan limbah modern.
  2. Efisiensi Energi dan Sumber Daya Alam
    • Menggunakan energi terbarukan seperti tenaga surya, biomassa, atau energi angin.
    • Mengurangi konsumsi air dan menerapkan sistem daur ulang air untuk efisiensi sumber daya.
    • Mengoptimalkan pemakaian sumber daya alam dalam proses produksi melalui strategi efisiensi.
  3. Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca
    • Menerapkan teknologi hijau untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan jejak karbon.
    • Melakukan audit emisi dan menyusun program aksi untuk mengurangi emisi secara berkelanjutan.
    • Mengadopsi teknologi ramah lingkungan seperti penggunaan kendaraan listrik atau bahan bakar rendah emisi.
  4. Kepatuhan terhadap Regulasi Lingkungan
    • Memenuhi seluruh peraturan dan standar hukum terkait pengelolaan lingkungan yang berlaku di Indonesia.
    • Melakukan audit lingkungan rutin untuk memastikan kepatuhan.
    • Melaporkan secara transparan kinerja pengelolaan lingkungan kepada pihak berwenang.

Baca juga : Mengenal Peringkat PROPER Biru: Apa Arti Sebenarnya bagi Perusahaan dan Lingkungan?

Langkah-langkah Praktis untuk Mencapai Peringkat PROPER Hijau

1. Audit Lingkungan Internal

Audit lingkungan internal adalah langkah awal yang krusial dalam proses menuju peringkat PROPER Hijau. Audit ini berfungsi untuk menilai seberapa efektif perusahaan mengelola aspek-aspek lingkungan seperti limbah, energi, air, dan emisi. Melalui audit lingkungan, perusahaan dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam pengelolaan lingkungan serta memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.

Pentingnya Audit Lingkungan Internal:

  • Identifikasi Kelemahan: Audit membantu menemukan area yang memerlukan perbaikan, misalnya pengelolaan limbah B3 atau efisiensi energi.
  • Evaluasi Kepatuhan: Menilai apakah perusahaan sudah mematuhi semua regulasi lingkungan nasional dan internasional.
  • Basis Perencanaan Perbaikan: Hasil audit menjadi dasar untuk menyusun rencana aksi dan program perbaikan yang lebih efektif.

Langkah dalam Audit Lingkungan:

  1. Pengumpulan Data: Mengumpulkan informasi terkait konsumsi energi, pengolahan limbah, emisi gas rumah kaca, dan penggunaan sumber daya air.
  2. Analisis Kepatuhan: Membandingkan data dengan standar dan regulasi yang berlaku.
  3. Pelaporan Temuan: Menyusun laporan yang memuat temuan audit serta rekomendasi perbaikan.
  4. Tindak Lanjut: Melaksanakan tindakan korektif berdasarkan hasil audit.

2. Perencanaan dan Implementasi Program Lingkungan

Setelah audit lingkungan dilakukan, langkah selanjutnya adalah menyusun dan melaksanakan program perbaikan yang ditargetkan untuk meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan.

Langkah-langkah Perencanaan:

  1. Identifikasi Area Perbaikan: Berdasarkan hasil audit, tentukan aspek-aspek yang membutuhkan peningkatan, seperti pengurangan emisi atau pengelolaan limbah.
  2. Rancang Program Lingkungan: Buat program yang spesifik, terukur, dan realistis, misalnya:
    • Pengurangan Limbah: Mengimplementasikan program daur ulang atau teknologi pengolahan limbah.
    • Efisiensi Energi: Mengganti mesin lama dengan teknologi hemat energi.
    • Penggunaan Teknologi Hijau: Mengadopsi energi terbarukan seperti panel surya.
  3. Implementasi Program: Lakukan langkah-langkah konkret sesuai rencana, libatkan tim teknis, dan monitor progresnya secara rutin.

Contoh Implementasi:

  • Mengurangi konsumsi listrik dengan sistem pencahayaan LED.
  • Mengurangi konsumsi air dengan sistem daur ulang air limbah.
  • Mengurangi emisi dengan memasang filter gas buang yang lebih efisien.

3. Peningkatan Infrastruktur dan Teknologi Ramah Lingkungan

Investasi pada teknologi dan infrastruktur ramah lingkungan sangat membantu perusahaan dalam mencapai standar PROPER Hijau.

Langkah-langkah Peningkatan Teknologi:

  1. Adopsi Teknologi Hijau:
    • Menggunakan teknologi energi terbarukan seperti panel surya atau biomassa untuk menggantikan energi fosil.
    • Mengimplementasikan sistem pemurnian dan pengolahan air untuk mengurangi konsumsi air.
  2. Sistem Pemantauan Berbasis IoT:
    • Menggunakan sensor dan perangkat Internet of Things (IoT) untuk memantau penggunaan energi dan emisi secara real-time.
    • Analisis data otomatis untuk meningkatkan efisiensi dan mendeteksi kebocoran atau pemborosan sumber daya.
  3. Optimalisasi Proses Produksi:
    • Menggunakan teknologi otomatisasi untuk mengurangi limbah dan meningkatkan efisiensi produksi.

Contoh Praktik Terbaik:

  • Penggunaan IoT untuk memantau emisi di pabrik manufaktur.
  • Implementasi filter karbon aktif untuk menyaring emisi gas buang berbahaya.

Baca juga : Peran Masyarakat dalam AMDAL: Penerapan Regulasi dan Keberlanjutan Lingkungan

Pelatihan dan Keterlibatan Karyawan dalam Program Lingkungan

Pentingnya Pelatihan Karyawan

Pelatihan karyawan merupakan aspek penting dalam memastikan keberhasilan program lingkungan. Pelatihan membantu meningkatkan pengetahuan dan kesadaran karyawan tentang praktik ramah lingkungan dan tanggung jawab perusahaan.

Jenis Pelatihan:

  1. Pengelolaan Limbah: Pelatihan mengenai prosedur pengelolaan dan pemilahan limbah.
  2. Efisiensi Energi: Pelatihan tentang cara menghemat energi dalam operasional harian.
  3. Kebijakan Lingkungan: Pemahaman tentang kebijakan perusahaan terkait lingkungan.

Untuk mendukung perusahaan dalam mencapai peringkat PROPER Hijau, pelatihan khusus yang dirancang untuk memahami kriteria, penilaian, dan implementasi praktik lingkungan sangat penting. Salah satu pelatihan yang direkomendasikan adalah Training Penilaian PROPER Hijau. Dengan mengikuti pelatihan ini, perusahaan dapat lebih siap dalam menerapkan praktik keberlanjutan dan meningkatkan reputasi melalui peringkat PROPER Hijau.

Daftar sekarang untuk Training Penilaian PROPER Hijau dan pastikan perusahaan Anda menjadi bagian dari solusi keberlanjutan lingkungan di Indonesia!

Membangun Budaya Lingkungan dalam Perusahaan

Selain pelatihan, membangun budaya peduli lingkungan dalam perusahaan sangat penting untuk memastikan keberlanjutan program lingkungan.

Langkah Membangun Budaya Lingkungan:

  1. Kampanye Internal: Mengadakan kampanye daur ulang, pengurangan sampah plastik, dan hemat energi.
  2. Program Partisipatif: Melibatkan karyawan dalam kegiatan seperti penanaman pohon atau lomba kebersihan lingkungan.
  3. Penghargaan dan Pengakuan: Memberikan apresiasi kepada karyawan atau tim yang aktif mendukung program lingkungan.

Baca juga : Menguak Dampak Tambang Emas Ilegal di Aceh: Masalah Lingkungan, Sosial, dan Penegakan Hukum

Mengelola dan Memantau Kinerja Lingkungan Secara Berkala

Penerapan Sistem Pemantauan dan Pelaporan Lingkungan

Salah satu komponen kunci untuk mencapai peringkat PROPER Hijau adalah penerapan sistem pemantauan dan pelaporan lingkungan secara berkala. Dengan teknologi pemantauan real-time, perusahaan dapat mengawasi berbagai aspek operasional yang berdampak pada lingkungan, seperti konsumsi energi, penggunaan air, pengelolaan limbah, dan emisi gas rumah kaca. Sistem ini membantu perusahaan untuk:

  1. Memantau Penggunaan Sumber Daya: Perangkat lunak dan sensor dapat digunakan untuk mencatat konsumsi energi dan air secara terus-menerus, membantu perusahaan mengidentifikasi pola penggunaan dan area yang memerlukan efisiensi.
  2. Melacak Pengelolaan Limbah: Sistem pemantauan limbah membantu memastikan bahwa limbah diproses dan dibuang sesuai dengan regulasi yang berlaku, mencegah pencemaran lingkungan.
  3. Mengukur Emisi Gas Rumah Kaca: Teknologi pemantauan emisi membantu perusahaan mengetahui jejak karbonnya dan menerapkan langkah-langkah pengurangan emisi yang efektif.
  4. Pelaporan yang Transparan: Data dari sistem pemantauan dapat digunakan untuk menyusun laporan lingkungan yang akurat dan transparan, sebagai bukti kepatuhan terhadap standar PROPER Hijau dan untuk memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan.

Contoh Praktik Terbaik:

  • Perusahaan Manufaktur seperti Unilever Indonesia menggunakan sistem pemantauan real-time untuk memastikan pengelolaan energi dan air secara efisien.
  • PT. Pertamina menerapkan teknologi berbasis IoT untuk melacak emisi dan efisiensi penggunaan energi di berbagai fasilitasnya.

Evaluasi dan Perbaikan Berkelanjutan

Evaluasi berkala terhadap kinerja lingkungan merupakan bagian integral dari proses mencapai dan mempertahankan PROPER Hijau. Langkah-langkah yang dapat diambil meliputi:

  1. Analisis Hasil Audit: Melakukan analisis mendalam terhadap hasil audit lingkungan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam pengelolaan lingkungan.
  2. Implementasi Perbaikan: Menyusun rencana aksi untuk mengatasi area yang memerlukan peningkatan, seperti pengurangan limbah, peningkatan efisiensi energi, atau pengelolaan air yang lebih baik.
  3. Penetapan Target Berkelanjutan: Menetapkan target lingkungan yang lebih ambisius setiap tahun, seperti pengurangan emisi karbon sebesar 10% atau peningkatan efisiensi energi hingga 15%.
  4. Keterlibatan Manajemen dan Karyawan: Melibatkan seluruh level organisasi dalam proses evaluasi dan perbaikan untuk memastikan komitmen bersama terhadap keberlanjutan.

Baca juga : Penerapan Teknologi Terbaru dalam Pengukuran Efisiensi IPAL untuk Mendukung Regulasi Lingkungan

Inovasi dan Tren Terbaru untuk Mencapai PROPER Hijau

Adopsi Teknologi Hijau dan Energi Terbarukan

Tren terkini dalam upaya mencapai PROPER Hijau berfokus pada adopsi teknologi ramah lingkungan dan sumber energi terbarukan. Beberapa inovasi yang dapat diterapkan perusahaan antara lain:

  1. Panel Surya: Digunakan untuk menghasilkan energi listrik yang ramah lingkungan dan mengurangi ketergantungan pada listrik dari bahan bakar fosil. Misalnya, pabrik-pabrik besar seperti milik Astra International sudah mulai mengadopsi teknologi ini.
  2. Turbin Angin: Perusahaan di daerah dengan potensi angin tinggi dapat memanfaatkan turbin angin untuk mendukung kebutuhan listrik operasional.
  3. Biomassa: Menggunakan limbah organik sebagai sumber energi alternatif, mengurangi jumlah limbah yang dibuang ke lingkungan sekaligus menghemat biaya energi.
  4. Sistem Pengolahan Air Berbasis Teknologi: Inovasi dalam pengolahan air limbah menggunakan metode filtrasi canggih dan bioteknologi dapat meningkatkan kualitas air buangan.

Manfaat Adopsi Teknologi Hijau:

  • Mengurangi emisi karbon.
  • Menghemat biaya operasional jangka panjang.
  • Meningkatkan reputasi perusahaan sebagai entitas yang peduli lingkungan.

Penerapan Prinsip Ekonomi Sirkular

Konsep ekonomi sirkular menjadi tren penting dalam strategi keberlanjutan perusahaan. Prinsip ini berfokus pada pengurangan limbah dengan cara mendaur ulang, menggunakan kembali, dan memperpanjang masa pakai bahan atau produk. Contoh penerapannya meliputi:

  1. Daur Ulang Limbah Produksi: Mengolah sisa material produksi menjadi bahan baku baru untuk mengurangi limbah.
  2. Penggunaan Kembali Kemasan: Mengembangkan program pengembalian kemasan produk untuk didaur ulang atau digunakan kembali.
  3. Desain Produk Berkelanjutan: Merancang produk yang lebih mudah didaur ulang atau menggunakan material ramah lingkungan.

Studi Kasus

Salah satu contoh perusahaan yang berhasil mengurangi dampak lingkungan dan meraih peringkat PROPER Hijau adalah Danone-AQUA. Perusahaan ini menerapkan prinsip ekonomi sirkular melalui berbagai inisiatif, termasuk pengelolaan sampah plastik secara berkelanjutan. Salah satu program unggulannya adalah inisiatif “AQUA Life”, yang berfokus pada pengumpulan dan daur ulang botol plastik pasca-konsumsi menjadi kemasan baru. Dengan mendirikan pusat-pusat daur ulang dan bekerja sama dengan mitra pengelola sampah, Danone-AQUA berhasil mendaur ulang lebih dari 12.000 ton plastik per tahun. Selain itu, perusahaan juga mengurangi penggunaan plastik murni dalam kemasannya hingga 25%.

Upaya ini tidak hanya membantu mengurangi limbah plastik yang berakhir di lingkungan, tetapi juga mendukung perekonomian lokal dengan melibatkan pemulung dan pengelola sampah dalam rantai daur ulang. Penerapan prinsip ekonomi sirkular ini membuat Danone-AQUA berhasil memenuhi kriteria PROPER Hijau, menunjukkan komitmennya terhadap tanggung jawab lingkungan dan keberlanjutan operasional.

Kesimpulan

Pencapaian PROPER Hijau bukan hanya sekadar memenuhi regulasi lingkungan, melainkan merupakan bagian penting dari strategi keberlanjutan perusahaan. Perencanaan yang matang, penerapan teknologi hijau, keterlibatan aktif karyawan, dan pemantauan kinerja lingkungan secara berkelanjutan adalah langkah-langkah krusial yang mendukung keberhasilan ini.

Dengan menerapkan strategi ini, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi dampak lingkungan, dan memperkuat reputasi di mata publik dan pemangku kepentingan. Peringkat PROPER Hijau juga memberikan keuntungan kompetitif dalam industri, menunjukkan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Dengan semakin banyaknya perusahaan yang mengadopsi langkah-langkah strategis ini, diharapkan dapat tercipta ekosistem industri yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan di Indonesia.

Rate this post