Proper dan Manajemen Risiko Lingkungan: Mengidentifikasi Potensi Dampak Negatif

Proper dan Manajemen Risiko Lingkungan: Mengidentifikasi Potensi Dampak Negatif

Pemerintah Indonesia memberikan perhatian khusus dalam pengelolaan lingkungan dari berbagai aspek, termasuk pengelolaan lingkungan bagi perusahaan. Sehingga setiap operasional yang dijalankan tidak menimbulkan dampak kerusakan terhadap lingkungan.

Hal ini yang mendasari pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menerbitkan Program Proper atau Penilaian Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan. Dalam artikel ini kita akan membahas dengan lengkap terkait Proper, dan perannya dalam Manajemen Risiko Lingkungan.

Pengertian Proper

Proper adalah salah satu instrumen yang digunakan oleh pemerintah Indonesia untuk mendorong perusahaan agar melaksanakan praktik-praktik bisnis yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Proper bertujuan untuk menilai kinerja perusahaan dalam mengelola aspek lingkungan, termasuk dalam hal ini manajemen risiko lingkungan. Manajemen risiko lingkungan adalah suatu pendekatan yang digunakan perusahaan untuk mengidentifikasi, menilai, mengelola, dan mengurangi risiko-risiko yang dapat timbul dari kegiatan operasional mereka terhadap lingkungan.

Baca juga : Manfaat Sertifikasi Proper: Bagaimana Memperoleh Keunggulan Bersaing dengan Praktik Berkelanjutan

Pengertian Manajemen Risiko Lingkungan

Manajemen Risiko Lingkungan adalah suatu pendekatan sistematis yang digunakan oleh organisasi untuk mengidentifikasi, menilai, mengelola, dan mengurangi risiko-risiko yang dapat timbul dari aktivitas operasional atau proyek yang mereka lakukan terhadap lingkungan. Tujuannya adalah untuk meminimalkan potensi dampak negatif terhadap lingkungan dan memastikan keberlanjutan serta keberlangsungan ekosistem.

Manajemen Risiko Lingkungan memiliki kaitan yang cukup erat dengan Proper dan saling terhubung. Proper menilai kinerja perusahaan dalam mengelola aspek lingkungan, yang termasuk manajemen risiko lingkungan. Manajemen Risiko Lingkungan membantu perusahaan memitigasi risiko, memenuhi kriteria Proper, dan meningkatkan kinerja lingkungan.

PROPER KLHK

Kriteria Proper dalam Penilaian Lingkungan

Pelaksanaan Proper juga bertujuan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan berdasarkan penilaian yang dilakukan dengan beberapa kriteria.

  • Kepatuhan Terhadap Peraturan Lingkungan
    Kriteria Proper pertama yaitu menilai sejauh mana perusahaan mematuhi regulasi dan peraturan lingkungan yang berlaku. Hal ini termasuk izin lingkungan, standar emisi, dan persyaratan lain yang ditetapkan oleh pemerintah.
  • Manajemen Limbah
    Proper mengukur pengelolaan limbah perusahaan, mulai dari proses pengelolaan, pengurangan, dan pemantauan limbah yang dihasilkan dari operasi perusahaan.
  • Efisiensi Sumber Daya
    Kriteria penilaian Proper selanjutnya yaitu menilai efisiensi perusahaan dalam menggunakan sumber daya alam, termasuk energi, air, dan bahan baku. Efisiensi ini bisa mencakup penggunaan energi terbarukan dan pengurangan limbah.
  • Pengendalian Pencemaran
    Proper mengukur kemampuan perusahaan dalam mengendalikan pencemaran lingkungan, termasuk emisi polutan ke udara, air, dan tanah.
  • Pelestarian Lingkungan dan Pelestarian Sumber Daya Alam
    Kriteria Proper ini menilai upaya perusahaan dalam melestarikan lingkungan dan sumber daya alam. Hal ini termasuk upaya restorasi ekosistem, pelestarian habitat, dan praktik keberlanjutan.
  • Partisipasi dalam Program Lingkungan
    Proper menilai partisipasi perusahaan dalam program-program lingkungan yang diselenggarakan oleh pemerintah atau organisasi non-pemerintah.
  • Implementasi Upaya Pemulihan Lingkungan
    Kriteria Proper selanjutnya yaitu menilai upaya pemulihan lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan, seperti rehabilitasi lahan terdegradasi atau pelestarian dan pelestarian ekosistem yang terancam.
  • Upaya dalam Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca
    Proper juga menilai upaya perusahaan dalam berkontribusi pada upaya pengurangan emisi gas rumah kaca, yang merupakan faktor penting dalam perubahan iklim global.
  • Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan Kerja (K3L)
    Penilaian Proper juga mencakup kriteria yang mengukur aspek keselamatan dan kesehatan kerja serta dampak lingkungan dari aktivitas perusahaan.
  • Kategori Penilaian Proper
    Penilaian Proper di Indonesia terdiri dari enam kategori penilaian. Setiap kategori ini digunakan untuk mengevaluasi berbagai aspek kinerja lingkungan perusahaan. Berikut adalah enam kategori penilaian Proper:
  • Kepatuhan (Compliance)
    Kategori Proper pertama yaitu mengevaluasi sejauh mana perusahaan mematuhi regulasi dan peraturan lingkungan yang berlaku. Hal ini mencakup izin lingkungan, pemantauan, dan pelaporan yang diperlukan sesuai dengan hukum.
  • Manajemen Limbah (Waste Management)
    Kategori Proper ini menilai cara perusahaan mengelola limbah yang dihasilkan dari kegiatan operasional mereka. Termasuk pemilahan, pengolahan, dan pemantauan limbah seperti manajemen limbah cair, padat, dan berbahaya.
  • Efisiensi Sumber Daya (Resource Efficiency)
    Kategori Proper ini fokus pada penggunaan sumber daya alam, seperti energi, air, dan bahan baku. Evaluasi mencakup sejauh mana perusahaan efisien dalam menggunakan sumber daya ini. Termasuk juga dalam penggunaan energi terbarukan, pengurangan limbah, dan upaya penghematan sumber daya.
  • Pengendalian Pencemaran (Pollution Control)
    Kategori Proper selanjutnya mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam mengendalikan pencemaran lingkungan, termasuk emisi polutan ke udara, air, dan tanah. Penilaian ini meliputi tindakan untuk mengurangi dampak negatif terhadap kualitas lingkungan.
  • Pelestarian Lingkungan dan Pelestarian Sumber Daya Alam
    Kategori Proper ini menilai upaya perusahaan dalam melestarikan lingkungan dan sumber daya alam yang meliputi upaya restorasi ekosistem, pelestarian habitat, dan praktik keberlanjutan. Penilaian ini juga mengevaluasi sejauh mana perusahaan berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan sumber daya alam yang terancam.
  • Partisipasi dalam Program Lingkungan (Participation in Environmental Programs)
    Kategori penilain Proper selanjutnya menilai partisipasi perusahaan dalam program-program lingkungan yang diselenggarakan oleh pemerintah atau organisasi non-pemerintah. Hal ini mencakup kerjasama perusahaan dengan pihak-pihak eksternal untuk meningkatkan keberlanjutan dan perlindungan lingkungan.

Baca juga : Pelatihan Penyusunan SOP ISO 14001

Manajemen Risiko Lingkungan dan Potensi Dampak Negatif

Manajemen Risiko Lingkungan memberikan pendekatan yang lebih komprehensif bagi perusahaan dalam mengidentifikasi, menilai, mengelola, dan mengurangi risiko-risiko yang dapat timbul dari aktivitas operasional mereka terhadap lingkungan alam.

  • Identifikasi Risiko Lingkungan
    Perusahaan perlu mengidentifikasi potensi risiko yang terkait dengan kegiatan operasional mereka. Risiko-risiko ini dapat berasal dari penggunaan bahan kimia berbahaya, emisi gas rumah kaca, limbah, atau dampak lainnya pada ekosistem.
  • Evaluasi dan Penilaian Risiko
    Setelah identifikasi, risiko-risiko tersebut perlu dievaluasi dan dinilai seberapa besar dampak dan probabilitasnya. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memprioritaskan risiko mana yang perlu ditangani dengan lebih cepat dan efektif.
  • Pengelolaan Risiko
    Perusahaan perlu merancang strategi untuk mengelola risiko-risiko yang telah diidentifikasi. Strategi ini harus mencakup tindakan pencegahan, mitigasi, dan respons terhadap kejadian yang tidak diinginkan.

Baca juga : Mengapa Konsultan Lingkungan Diperlukan: Peran dan Tanggung Jawab dalam Pelestarian Alam

Identifikasi Risiko Lingkungan dan Analisis Dampak

Pelaksanaan Proper dan Manajemen Risiko Lingkungan memfokuskan pada mitigasi kerusakan lingkungan dengan mengidentifikasi risiko sedini mungkin serta analisis dampak yang mendalam agar pengelolaan lingkungan oleh perusahaan semakin maksimal.

  • Identifikasi Risiko Lingkungan
    Identifikasi risiko lingkungan adalah proses pengenalan potensi bahaya atau ancaman terhadap lingkungan alam akibat aktivitas manusia atau alam itu sendiri. Langkah ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memahami aspek-aspek yang dapat membahayakan ekosistem dan manusia, sehingga tindakan pencegahan dan pengurangan risiko dapat diambil.
  • Analisis Dampak
    Analisis dampak adalah evaluasi sistematis terhadap konsekuensi potensial dari risiko lingkungan yang telah diidentifikasi dalam memahami dan memperkirakan dampak yang mungkin terjadi, baik secara langsung maupun tidak langsung, pada lingkungan, masyarakat, dan ekonomi.
  • Analisis Dosis
    Analisis dosis adalah salah satu komponen penting dalam identifikasi risiko lingkungan dan analisis dampak yang digunakan untuk menilai tingkat paparan terhadap substansi atau kondisi tertentu yang dapat menimbulkan dampak lingkungan atau dampak kesehatan manusia. Dalam konteks ini, analisis dosis membantu dalam memahami sejauh mana individu atau ekosistem terpapar terhadap potensi risiko lingkungan
  • Analisis Pajanan
    Analisis pajanan (exposure analysis) adalah bagian penting dari identifikasi risiko lingkungan dan analisis dampak untuk mengukur atau mengestimasi sejauh mana manusia, hewan, atau ekosistem terpapar terhadap suatu bahaya atau kondisi lingkungan tertentu. Analisis pajanan membantu dalam memahami tingkat kontak dengan risiko lingkungan, yang dapat berupa zat kimia berbahaya, radiasi, polusi udara, atau elemen lingkungan lainnya.

Baca juga : Manfaat Audit Energi: Mengurangi Biaya dan Dampak Lingkungan

Penerapan ISO 14001 dalam Pengelolaan Lingkungan

ISO 14001 merupakan sebuah standar internasional yang mengatur Sistem Manajemen Lingkungan (Environmental Management System atau EMS). Standar ini membantu perusahaan dalam mengelola dampak lingkungan dari aktivitas operasional.

Tujuan ISO 14001 untuk membantu perusahaan merancang, menerapkan, dan menjaga Sistem Manajemen Lingkungan yang efektif dalam upaya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan mematuhi regulasi lingkungan yang berlaku.

Standar ini mendorong organisasi untuk berkomitmen pada prinsip-prinsip keberlanjutan dan tanggung jawab lingkungan, serta mengidentifikasi dan mengelola risiko-risiko lingkungan.

Penerapan ISO 14001 dalam pengelolaan lingkungan melibatkan serangkaian langkah dan proses yang direncanakan, diimplementasikan, dan dimonitor secara terus-menerus. Berikut adalah panduan umum untuk menerapkan ISO 14001 dalam pengelolaan lingkungan: 

  • Penetapan Sasaran dan Kebijakan Lingkungan
    Perusahaan harus menetapkan kebijakan dan sasaran lingkungan yang konsisten dengan tujuan dan konteks organisasi. Kebijakan ini harus sesuai dengan komitmen untuk mematuhi peraturan, meminimalkan dampak lingkungan, dan meningkatkan kinerja lingkungan.
  • Analisis Aspek Lingkungan dan Identifikasi Risiko
    Identifikasi semua aspek lingkungan yang relevan dengan operasional perusahaan, mulai dari penggunaan energi, manajemen limbah, emisi, dan penggunaan air.
  • Pengembangan Rencana Aksi dan Program Manajemen Lingkungan
    Langkah selanjutnya susun rencanakan strategi serta rencana aksi untuk mengelola dan meminimalkan risiko serta dampak lingkungan yang diidentifikasi sebelumnya.
  • Pelatihan dan Kesadaran Karyawan
    Berikan pelatihan kepada karyawan untuk memastikan pemahaman tentang kebijakan dan prosedur lingkungan serta peran masing-masing dalam penerapan ISO 14001. Tingkatkan kesadaran karyawan tentang komitmen terhadap lingkungan.
  • Implementasi dan Operasionalisasi Kebijakan dan Prosedur Lingkungan
    Terapkan kebijakan dan prosedur lingkungan sesuai dengan persyaratan ISO 14001 dengan memastikan bahwa operasi sehari-hari organisasi berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip EMS dan tujuan lingkungan yang telah ditetapkan.
  • Perbaikan Berkelanjutan
    Identifikasi peluang perbaikan dan tindakan korektif untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan lingkungan dengan mengambil tindakan perbaikan untuk mencapai hasil maksimal dan perbaikan berkelanjutan.

Penerapan ISO 14001 adalah komitmen jangka panjang untuk mengelola dan meminimalkan dampak organisasi terhadap lingkungan, mematuhi regulasi, dan berkontribusi pada keberlanjutan global. Hal ini melibatkan keterlibatan seluruh organisasi, mulai dari manajemen hingga karyawan, untuk mencapai tujuan lingkungan yang ditetapkan.

Kesimpulan

Integrasi antara Manajemen Risiko Lingkungan dan Proper akan meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan dengan meminimalkan risiko terhadap lingkungan, dan membangun praktik bisnis yang bertanggung jawab terhadap ekosistem. Proper memberikan panduan dan kriteria yang jelas untuk menilai kinerja lingkungan perusahaan, sementara Manajemen Risiko Lingkungan membantu perusahaan memenuhi standar dan persyaratan yang ditetapkan oleh Proper.

Dengan adanya Proper dan implementasi manajemen risiko lingkungan, diharapkan perusahaan dapat berkontribusi secara positif dalam pelestarian lingkungan, meminimalkan dampak negatif terhadap ekosistem, serta membangun keberlanjutan jangka panjang bagi keselamatan lingkungan.

 

ISO 14001_2015 SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

Dapatkan bimbingan ahli dari konsultan ISO 14001 terpercaya untuk mengoptimalkan kinerja lingkungan dan memastikan keberlanjutan bisnis Anda. Hubungi kami sekarang untuk solusi ramah lingkungan yang bertanggung jawab!

Rate this post