Penyusunan Carbon Management Plan untuk Reduksi Emisi GRK

Penyusunan Carbon Management Plan untuk Reduksi Emisi GRK

Pendahuluan

Pengenalan Tentang Kebutuhan Untuk Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca (GRK)

Suhu yang semakin meningkat berimbas terhadap berbagai sektor kehidupan. Parahnya, pemanasan global akibat emisi Gas Rumah Kaca (GRK) tidak berkurang namun bertambah seiring berjalannya waktu. Jika hal ini tidak segera diatasi dan manusia masih berleha-leha dengan kebutuhannya tanpa mempedulikan kesadaran akan berbahaya pemanasan global, maka tidak menutup kemungkinan hal besar yang sangat merugikan umat manusia bisa segera kamu rasakan di depan mata, bukan hanya menonton dampaknya dari layar televisi, smartphone atau merasa lebih panas dari cuaca pada biasanya. Oleh karenanya kebutuhan untuk mengurangi emisi GRK harus kompak dilakukan. 

Pentingnya Carbon Management Plan (GMP) Sebagai Strategi Untuk Mencapai Tujuan Ini

Untuk mengamankan dan mengimplementasikan kebutuhan dalam mengurangi emisi GRK, penting untuk menerapkan Carbon Management Plan (GMP). Carbon Management Plan (GMP) adalah strategi untuk mengatasi permasalahan dan mencapai tujuan dalam melindungi bumi dari pemanasan global. Oleh karenanya, di dalam artikel ini akan menyajikan seputar GMP untuk reduksi emisi GRK, sebagai bentuk mencintai bumi dengan kepedulian yang termanajemen

Baca juga : Penerapan Carbon Asset Management untuk Nilai Bisnis Berkelanjutan

Pengertian Emisi GRK dan Dampaknya

Penjelasan Singkat Tentang Emisi GRK

Gas Rumah Kaca (GRK) awalnya bukan suatu yang buruk pada awalnya. Sebenarnya GRK memiliki fungsi untuk menjaga suhu bumi, namun ketika melebihi dari kebutuhan maka timbulah masalah disebut sebagai pemanasan global. 

Masalah yang diakibatkan dari emisi GRK adalah bentuk dari gas-gas yang ada di atmosfer. Keberadaannya bisa terjadi secara alami maupun antropogenik, dimana menyerap dan kemudian memantulkan kembali radiasi dalam spektrum radiasi inframerah dengan panjang gelombang tertentu. Kemudian, dipancarkan oleh permukaan bumi, awan ataupun atmosfer. 

Dampak Negatifnya Terhadap Lingkungan dan Perubahan Iklim

Kehadiran GRK baik itu dalam bentuk primer seperti uap air (H20), karbon dioksida (C02), nitrogen (N20), Metana (CH4), Ozon (O3), maupun primer seperti halocarbon dan berbagai gas terfluorinasi telah memiliki dampak terhadap lingkungan dan perubahan iklim, karena kehadirannya secara berlebihan.

Bukan tanpa alasan, banyak sekali dampak negatif yang menelan sisi lestari dari lingkungan dan perubahan iklim dari adanya GRK yang berlebihan. GRK bisa menimbulkan masalah meningkatnya suhu bumi, risiko banjir akibat peningkatan curah hujan, menipisnya lapisan es di kutub utara yang jika hal ini berlanjut akan berakhir dengan tenggelamnya beberapa wilayah, risiko kebakaran hutan terjadi karena adanya gelombang panas, punahnya satwa sebab daerah tempat tinggalnya terdampak GRK, perubahan cuaca yang mendadak mempengaruhi berbagai sektor kehidupan manusia, cuaca ekstrem berdampak pada kerusakan infrastruktur.  

Konsultasi energi

Langkah-langkah Penyusunan Carbon Management Plan

  • Identifikasi Sumber Emisi

Sebelum menetapkan langkah-langkah penyusunan CMP dibutuhkan identifikasi sumber emisi. Identifikasi sumber emisi dilalui dengan pemahaman apa saja yang bisa menimbulkan GRK. Disinilah yang tidak kita sadari, kamu mungkin salah satunya. Mungkin kamu hanya beranggapan bahwa asap pabrik, dan kendaraan saja yang bisa menjadi penyebab timbulnya pemanasan global. Tapi jauh lebih dalam dari itu keseharian manusia dengan bermacam-macam aktivitasnya bisa menjadi pemicu adanya GRK. 

GRK memiliki sumber yang cukup banyak, dan menjadi gaya hidup manusia dalam menjalankan aktivitasnya. GRK terjadi secara alami dan juga ada buatan dari manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Jika ditelusuri, GRK timbul karena berbagai hal diantaranya pertama, berasal dari karbondioksida (C02) dan dinitrogen oksida  hasil pembakaran batu bara, minyak dan gas. Kedua, Gas Metana (CH4) berasal dari peternakan sapi serta kambing dalam jumlah besar. Ketiga, pupuk yang mengandung nitrogen emisi dinitrogen oksida. Keempat, Gas CFC berasal dari alat pendingin, kulkas, AC dan alat penyemprot. Sehingga perusahaan harus memikirkan emisi apa yang mesti dikurangi dengan pengendalian yang benar. Pastikan setiap penggunaan energi benar-benar diperlukan. 

  • Pengukuran

Dalam aktivitas perusahaan terdapat sumber daya yang akan mempengaruhi besar atau kecil aktivitas operasional. Sementara aktivitas operasional dari perusahaan sering kerap berkaitan dengan lingkungan. Sehingga, perusahaan juga dituntut untuk menjaga kelestarian lingkungan ditengah aktivitas bisnisnya. 

Untuk itu pengungkapan ukuran emisi karbon memang diperlukan baik karena tuntutan dari masyarakat, pemerintah, maupun sebagai manusia yang memang diperuntukkan untuk menjaga kelestarian lingkungan. 

Adapun bentuk pengukuran yang dilakukan perusahaan dimulai dari penggunaan energi, transportasi, limbah, serta barang dan jasa yang dibeli. Dari sinilah perusahaan bisa mematok dan mengatur target pengurangan dan hal ini dibuat dalam bentuk inventaris. Tentu hal ini harus berdasarkan persyaratan dari peraturan pemerintah, dan disesuaikan dengan standar industri. 

  • Penetapan Reduksi

Sesuai dengan artinya reduksi atau pengurangan memang ditujukan sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan. Kenapa demikian ? Karena kebutuhan manusia yang melahirkan karbon tidak dapat langsung dihilangkan baik emisi pribadi ataupun dari pabrik, oleh karenanya terdapat beragam upaya sebagai solusi dalam menangani permasalahan akibat dampak dari GRK. 

Untuk perusahaan harus menetapkan total emisi karbon yang dimiliki, dan dari situ perusahaan bisa terkonsentrasi untuk melakukan pengurangan karbon dengan pengelolaan dan disiplin ilmu, seperti mengubah karbon berbahaya untuk atmosfer bisa diubah menjadi bahan mentah berguna untuk kebutuhan manusia. Hal ini juga memerlukan pertimbangan dan perhitungan yang jelas. 

Baca juga : Konsep Carbon Tax sebagai Kebijakan Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca GlobalF

Penggunaan Alat dan Metode untuk Menghitung Jejak Karbon

  • Jejak Karbon di Rumah

Fasilitas yang kamu gunakan bisa dikatakan hampir semuanya menghasilkan emisi gas. Hal ini mulai dari kendaraan mobil dan motor, pemakaian alat pendingin ruangan, menggunakan lampu, memakai alat-alat elektronik, penggunaan kertas sampai hal yang tidak kamu sadari berupa sampah organik. Semua hal ini akan meninggalkan jejak karbon yang dikhawatirkan mempengaruhi lingkungan. 

Oleh karenanya, kamu bisa memakai kalkulator jejak karbon sebagai pencegahan yang bisa menjadi perhitugan kamu, berapa dan kapan saja sebaiknya menggunakan fasilitas-fasilitas yang dapat menghasilkan jejak karbon. 

  • Kalkulator Jejak Karbon

Kalkulator jejak karbon umumnya berbentuk software dengan metode kerja yang terbilang sederhana. Kamu hanya perlu memasukkan data jumlah konsumsi aktivitas penggunaan barang-barang elektronik. Contohnya saja, jika kamu ingin menghitung emisi yang dihasilkan pendingin ruangan atau AC maka masukkan jumlah satuan dan lama penggunaan dalam satu hari berapa jam digunakan. 

Selanjutnya, emisi karbon akan keluar dan cara baiknya untuk mengimplementasikan kepedulianmu terhadap lingkungan adalah menanam pohon. Sebab pohon bisa menjadi obat mujarab dalam menangani permasalahan gas rumah kaca, yang mengakibatkan pemanasan global. 

Baca juga : Langkah-langkah Perhitungan Emisi Karbon (Carbon Footprint) Perusahaan

Implementasi Carbon Management Plan

Di dunia usaha kesadaran kelestarian lingkungan menjadi hal penting untuk dilakukan. Kenapa demikian ? karena secara langsung maupun tidak langsung kegiatan di pabrik-pabrik bisa menghasilkan karbon dioksida yang membahayakan lingkungan. Untuk itu implementasi dari CMP sangat diperlukan seperti: 

  • Pengawas dalam CMP
    Manajemen pengelolaan karbon harus diisi oleh orang yang berkompeten di bidangnya. Melalui hal itu terdapat kebijakan, pengawasan dan pengarahan dalam kerangka kerja yang tertata. Oleh karenanya, bisa dilakukan penerapan, evaluasi dan perbaikan secara efektif.
  • Membentuk Tim Kerja Lintas Fungsi
    Maksud dari dibentuknya tim ini karena memiliki peran untuk melakukan pengumpulan, pelaporan emisi dalam data, pengelolaan, pemantauan perusahaan dalam mengurangi karbon, dan terpenting membangun kesadaran pekerja untuk melakukan hal kecil sekalipun untuk menghemat energi.
  • Pengurangan Karbon Secara Bertarget
    Ketika perusahaan memiliki keinginan untuk melakukan pengurangan karbon secara bertarget, artinya sudah mengarah dalam upaya melestarikan lingkungan. Kendati demikian, banyak tahapan yang harus dilalui perusahaan. Mulai dari pengumpulan data ekstensif dengan mencari asal CO2 di perusahaan dan bagaimana dampaknya untuk perusahaan, secara internal dan eksternal.
  • Hemat Energi
    Penggunaan peralatan di perusahaan juga berdampak pada penambahan karbon. Sehingga sikap bijak dengan mengurangi penggunaan energi memang menjadi langkah yang tepat. Pengurangan bisa dengan membeli peralatan yang lebih efisien, memakai listrik seperlunya termasuk pemakaian lampu dimana bisa dengan memanfaatkan sinar matahari sebagai penerangan.
  • Melibatkan Karyawan dalam Melahirkan Ide
    Kreativitas dan kolaborasi dari karyawan bisa melahirkan ide yang sangat membantu untuk memerangi perubahan iklim. Hal itu tidak dapat direalisasikan jika pimpinan tidak mendukung. Oleh karenanya, pimpinan harus menjadi contoh sekaligus pengarah yang baik.
  • Pemakaian Perangkat Lunak
    Perangkat lunak memiliki fungsi dan tujuan untuk kesejahteraan manusia, termasuk memberikan solusi dalam penanganan perubahan iklim. Banyak hal yang ditawarkan di dalamnya, seperti kalkulator jejak karbon, perangkat lunak ESG dan lainnya.

Studi Kasus Tentang Keberhasilan Implementasi Carbon Management Plan (CMP) : Pada salah satu pemberitaan, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membuat strategi untuk mengurangi emisi secara berkelanjutan. Perusahaan tersebut mendukung program pemerintah pada Net Zero Emission sampai dengan tahun 2060. Dimana PTBA melakukan praktik pertambangan dengan good mining practice melalui program-program dekarbonasi. 

Berdasarkan pengembangannya total area reklamasi PTBA sudah mencapai 2.151,84 hektar, dengan jumlah 2.689.800 batang pohon tertanam di lahan tersebut. Perusahaan juga mengganti peralatan pertambangan dengan elektrik bukan dari bahan bakar fosil. Transportasi juga memakai energi dari listrik. Keberhasilan implementasi CMP dibuktikan dengan keberhasilan PTBA mendapatkan penghargaan pada kategori Transparansi Penurunan Emisi Korporasi Kategori Green Elite dan Transparansi Perhitungan Emisi Korporasi Kategori Platinum Plus. 

Baca juga : Memenuhi Persyaratan Verifikasi Emisi Gas Rumah Kaca berbasis ISO 14064

Manfaat Penyusunan CMP

  • Dampak Positifnya Terhadap Citra Perusahaan dan Keberlanjutan: perusahaan dinilai memiliki penyusunan CMP yang baik. Akibat penyusunan CMP yang baik, secara otomatis transparansi perhitungan emisi karbon telah menjadi bagian dari aktivitas perusahaan. Sehingga perusahaan akan mendapatkan dukungan dari masyarakat, pemerintah, atau bahkan penghargaan atas upaya mendukung kelestarian lingkungan ditengah gempuran berbisnis dengan banyaknya persaingan. 
  • Keuntungan Ekonomi Jangka Panjang: mendapatkan hasil yang optimal  dengan penyusunan CMP membuat perusahaan beraktivitas lebih teratur. Penggunaan energy juga diatur didalamnya, termasuk menggunakan peralatan yang tidak berdampak besar pada kemunculan karbon yang bisa memicu GRK. Sehingga hasil yang optimal bisa diterima perusahaan secara berkelanjutan. Namun hal ini tidak bisa terealisasikan tanpa adanya dukungan dari semua pihak. 

Baca juga : Mengungkap Kriteria Penilaian PROPER Beyond Compliance: Lebih dari Sekadar Kepatuhan

Tantangan dan Hambatan

  • Penyesuaian dengan Perusahaan

Aktivitas perusahaan tidak bisa diubah dengan mudahnya, hal ini juga ditambah apabila perusahaan kurang mendapatkan dukungan dari penguasa tertinggi di perusahaan. Karena bagaimanapun keputusan berada pada pimpinan, dan  mesti memiliki kesadaran dan kecintaan mendalam untuk mengurangi risiko GRK. 

Solusi: Carilah pembenaran dalam tindakan untuk mengurangi risiko GRK, ajukan beragam hal yang bisa menguntungkan perusahaan saat mengimplementasikan CMP. 

  • Kerja Tim yang Kompak

Tanpa adanya kerja tim, mustahil rasanya untuk menerapkan CMP. Sebab pekerjalah yang akan mengelola sekaligus juga ada yang mengevaluasi tindakan dalam mengurangi risiko GRK. 

Solusi : harus ada yang memulai untuk membentuk tim yang kompak, selain itu juga harus ada seseorang yang bertugas sebagai pengawas dan pemelihara kegiatan CMP. 

  • Biaya Peralatan yang Mahal

Tidak semua perusahaan bisa menyediakan uang untuk membeli peralatan yang bisa menghemat atau meminimalisir penghasil karbon. Namun, perlu digaris bawahi di tengah-tengah kesulitan dalam penyediaan dana terdapat dua keuntungan yang bisa menghampiri perusahaan. Tentu keuntungan itu tidak langsung dirasakan, misalnya saja pekerjaan lebih cepat selesai dengan efisien dan efektif. 

Solusi : perusahaan yang rela untuk mengeluarkan modal untuk hasil yang lebih baik. Pembelian peralatan juga mesti transparan baik itu fungsi dan tujuannya. 

Kesimpulan

Perusahaan menjadi aktivitas bisnis yang tidak bisa dipungkiri menghasilkan emisi karbon yang cukup banyak. Pemakaian energi pribadi juga mengalami hal serupa. Oleh karenanya, kesadaran dalam bentuk Carbon Management Plan (CMP) harus segera dilakukan.

Pasalnya, emisi GRK bisa memicu masalah yang besar hingga menimbulkan pemanasan global. Oleh karenanya, CMP dalam yang terdiri dari langkah-langkah identifikasi sumber emisi, pengukuran dan penetapan target reduksi mesti dikerjakan secara baik dan benar.

Konsultasi energi

Optimalkan keberlanjutan bisnis Anda dengan konsultasi penyusunan Carbon Management Plan kami untuk pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Jalin langkah strategis untuk mencapai tujuan berkelanjutan dan ikut berkontribusi dalam melawan perubahan iklim. Hubungi kami sekarang untuk memulai perjalanan menuju bisnis yang ramah lingkungan dan berkelanjutan!

5/5 - (1 vote)