Lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 28H Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Namun, seiring dengan berkembangnya zaman, pembangunan ekonomi di Indonesia turut mempengaruhi lingkungan hidup. Akibat pembangunan yang tidak mempertimbangkan dampak lingkungan dan pencemarannya, pencemaran lingkungan mulai terjadi dan merusak habitat makhluk hidup lainnya. Padahal, pembangunan ekonomi nasional sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 harus diselenggarakan berdasarkan prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Selain merencanakan pengendalian pencemaran lingkungan baik pengendalian pencemaran udara, pengendalian pencemaran air maupun pengendalian pencemaran limbah lainnya, kita dapat menggunakan parameter pencemaran lingkungan untuk mengidentifikasi serta mengetahui tingkat pencemaran itu.
Beberapa parameter yang dapat digunakan sebagai indikator pencemaran lingkungan antara lain sebagai berikut:
1. Parameter kimia
Parameter kimia meliputi CO2, pH, alkalinitas, fosfor dan kadang aktifitas berat.
2. Parameter biokimia
Parameter biokimia meliputi BOD (Biochemical Oxygen Demand), yaitu jumlah oksigen yang terkandung atau terlarut di air. Cara pengukuran BOD adalah dengan menyimpan sampel air yang telah diketahui kandungan oksigennya selama 5 hari dan kemudian diukur kembali kandungan oksigennya, BOD digunakan untuk mengukur banyaknya pencemaran organik.
Di air yang normal dan alami, kadar pH adalah 6,5 – 8,5. Keasaman air dapat diukur dengan kertas lakmus. Contoh lain adalah kandungan oksigen d dalam air minum tidak boleh kurang dari 3 ppm.
3. Parameter fisik
Parameter fisik meliputi temperatur, warna, rasa, bau, kejernihan dan kandungan bahan radioaktif.
4. Parameter biologi
Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya bahan organik/mikroorganisme seperti bakteri coli, virus, bentos dan plankton. Organisme yang peka akan mati di lingkungan air yang tercemar.
Setelah mengetahui tingkat pencemaran yang terjadi melalui parameter yang digunakan, kita akan lebih mudah melakukan pengendalian sesuai dengan pencemaran yang terjadi di lingkungan sekitar kita. Dengan terus melakukan pengendalian pencemaran lingkungan, kita turut menjaga lingkungan untuk generasi berikutnya agar mereka juga dapat merasakan tinggal di lingkungan yang nyaman dan sehat.
sumber: kompasiana.com