MRT Targetkan Green Building 2030

MRT Targetkan Green Building 2030

Latest Event

Perubahan iklim menjadi isu global yang terus menjadi topik pembicaraan, bagaimana seluruh pihak terlibat dalam menjaga alam agar tidak terus rusak. Berbagai inovasi pun dilahirkan agar bumi kembali membaik, salah satunya dengan membangun gedung, rumah yang ramah lingkungan. Inovasi ini dikenal dengan konsep Green Building. Green Building telah menjadi tren dari beberapa tahun belakangan, terutama sejak bumi mengalami pemanasan global. Green Building lahir sebagai sebuah solusi untuk membangun rumah atau gedung yang lebih ramah lingkungan.

Green building memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi bisnis seperti: 

  1. Efisiensi Operasional 
  2. Peningkatan Nilai Properti 
  3. Dukungan Pemerintah dan Insentif 
  4. Kepuasan Penghuni dan Produktivitas Karyawan 
  5. Pemasaran dan Branding 
  6. Pengurangan Risiko Lingkungan dan Regulasi 
  7. Investasi Jangka Panjang 
  8. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 

Dengan manfaat ini, bisnis dapat mencapai keberlanjutan jangka panjang, mengurangi dampak negatif pada lingkungan, dan meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan. Selain itu, bisnis juga dapat menjadi pelopor dalam praktik berkelanjutan dan memainkan peran aktif dalam upaya global untuk melindungi lingkungan. 

Green building adalah pendekatan dalam mendesain, membangun, dan mengoperasikan bangunan dengan mempertimbangkan dampak lingkungan dan kesehatan manusia. Tujuan utama dari green building adalah mengurangi penggunaan sumber daya alam, mengurangi dampak negatif pada lingkungan, meningkatkan efisiensi energi, dan menciptakan ruang yang lebih sehat bagi penghuninya.Di Indonesia sudah cukup banyak gedung yang telah menerapkan green building ini seperti Sequis Tower, Menara BCA, Alamanda Tower, Gedung Hutama Karya, Pacific Mall Place, Kemen PU dan masih banyak lagi. ​​Saat ini PT MRT Jakarta (Perseroda) pun turut serta dalam mendukung penerapan green building untuk keberlangsungan dan keseimbangan lingkungan.  

Sesuai dengan kewenangannya, PT MRT Jakarta (Perseroda) dapat melakukan pembangunan, pengoperasian, perawatan dan pengusahaan prasarana MRT. Prasarana yang dimaksud yaitu termasuk stasiun MRT serta kawasan dalam radius 200 meter di sekitar stasiun. Dalam kaitan mendukung Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) serta implementasi KSI (Key Strategic Indicator) dari roadmap keberlanjutan perusahaan yaitu pemenuhan persyaratan Green Building pada setiap fasilitas milik PT. MRT Jakarta (Perseroda), diperlukan adanya studi awal terhadap bangunan eksisting ataupun yang sedang dalam fase desain/konstruksi sebagai indikator kesesuaian terhadap strategi dan rencana perusahaan yang telah diatur sebelumnya. Selain itu, diperlukannya kerangka acuan berupa guideline mengenai Green Building sebagai acuan proyek MRT Jakarta kedepannya.  

Kick Off Meeting Gap Analysis Green Building MRTJ

Untuk mencapai visi tersebut, pada 26 Juli 2023 telah dilaksanakan Kick Off Meeting Kajian Studi Gap Analysis Green Building di Gedung Wisma Nusantara, Jakarta, bersama Synergy Solusi (Proxsis Group) dan PT Narama Mandiri sebagai partner yang dipercaya agar perusahaan dapat mengetahui apa saja yang perlu disiapkan untuk menuju green building. Pelaksanaan kajian studi Gap Analysis Green Building PT MRT Jakarta (Perseroda) memiliki tujuan dalam jangka panjang dan jangka pendek. Dalam jangka pendek, pelaksanaan kajian studi bertujuan untuk pemenuhan komitmen keberlanjutan lingkungan operasional gedung dan rekomendasi improvement dalam strategi inisiasi pembangunan berkelanjutan. Dalam jangka panjang, pelaksanaan kajian studi bertujuan untuk pencapaian target Green Building Certification proyek perkeretaapian & Non-perkeretaapian MRT Jakarta pada tahun 2030. Dasar acuan yang dipakai pada kajian ini adalah Greenship Certification Category (GBCI) dan Indian Green Building Council (IGBC).

Objek kajian studi ini berlokasi di seluruh infrastruktur railway dan non-railway MRT Jakarta mencakup:   

  1. Stasiun, Gardu Induk Atas Tanah, Jalur Layang & Jalur Terowongan Eksisting MRT Fase 1 (Lebak Bulus-Bundaran HI)  
  2. Desain Stasiun, Gardu Induk Bawah Tanah & Jalur Terowongan MRT Fase 2A (Bundaran HI – Kota) 
  3. Depo (Gedung Administrasi, Workshop, lain-lain) Lebak Bulus 
  4. Gedung Transport Hub Dukuh Atas 
  5. Gedung Training Center Lebak Bulus 

Dari pelaksanakan proyek ini, sasaran akhir kegiatan yang diharapakan adalah tercapainya pelaksanaan Kajian Studi Gap Analysis Green Building terhadap infrastruktur railway dan non-railway MRT Jakarta secara tepat mutu, tepat waktu, tertib administrasi dan keuangan.  

Semoga MRT terus maju dan membanggakan bangsa Indonesia di mata dunia!

 

Ditulis oleh: Isma Husni R  (HSE Expert with more than 10 years experience)

Rate this post