Mobil Hidrogen Lebih Ramah Lingkungan dari Kendaraan Listrik? Begini Penjelasannya.

Mobil Hidrogen Lebih Ramah Lingkungan dari Kendaraan Listrik? Begini Penjelasannya.

Popularitas Mobil Hidrogen dan Kendaraan Listrik Sebagai Alternatif Ramah Lingkungan

Salah satu pemberitaan, PT PLN (Persero) menyebutkan dimasa depan Indonesia akan memiliki kendaraan hidrogen sebagai transportasi. Kenapa demikian ? Sebab  mobil hidrogen dan kendaraan listrik semakin menarik perhatian sebagai opsi transportasi ramah lingkungan. 

Mobil hidrogen cukup menonjol karena menghasilkan emisi air sebagai produk sampingan, menjanjikan solusi yang lebih bersih bagi lingkungan. Di sisi lain, kendaraan listrik dianggap bersih karena tidak menghasilkan emisi langsung saat digunakan, menarik minat pengemudi yang peduli akan kesehatan lingkungan.

Pemerintah telah memberikan dukungan untuk kedua teknologi ini melalui kebijakan yang mendukung penggunaan energi terbarukan dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Namun, tantangan infrastruktur dan ketersediaan tetap ada. Kendaraan listrik memiliki keunggulan dalam infrastruktur pengisian yang lebih matang dan mudah diakses, sementara infrastruktur pengisian hidrogen masih terbatas, membatasi pertumbuhan mobil hidrogen.

Meskipun demikian, baik mobil hidrogen maupun kendaraan listrik terus menjadi fokus dalam upaya global untuk mengurangi emisi transportasi dan meningkatkan kualitas udara. Dengan perkembangan teknologi dan dukungan yang terus meningkat, diharapkan kedua solusi ini akan memainkan peran penting dalam menciptakan masa depan transportasi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Perdebatan Mengenai Mana yang Lebih Ramah Lingkungan

Dalam perdebatan tentang ramah lingkungan antara mobil hidrogen dan kendaraan listrik, terdapat argumen yang menarik dari kedua belah pihak. Pendukung mobil hidrogen menyoroti keunggulan teknologi ini dalam menghasilkan emisi air sebagai produk sampingan, menjadikannya pilihan yang menjanjikan untuk mengurangi polusi udara. Dimana juga menekankan kecepatan pengisian yang lebih cepat dan jangkauan yang lebih luas dari mobil hidrogen, membuatnya lebih praktis untuk digunakan dalam perjalanan jarak jauh.

Di sisi lain, para pendukung kendaraan listrik menganggap kendaraan ini lebih ramah lingkungan karena tidak mengeluarkan emisi langsung saat digunakan. Sehingga, menyoroti infrastruktur pengisian yang lebih matang dan mudah diakses oleh pengguna, serta potensi untuk menggunakan sumber energi terbarukan untuk mengisi ulang kendaraan listrik. Namun, ada keprihatinan terkait efisiensi energi, di mana proses konversi energi dari listrik menjadi hidrogen dan kembali menjadi listrik dalam mobil hidrogen dapat mengakibatkan kerugian energi yang signifikan.

Keseluruhan, perdebatan antara mobil hidrogen dan kendaraan listrik tentang mana yang lebih ramah lingkungan terus berlanjut dan melibatkan berbagai pertimbangan kompleks, termasuk infrastruktur, efisiensi energi, dan dampak lingkungan. Dengan munculnya teknologi baru dan peningkatan kesadaran akan isu lingkungan, diharapkan solusi terbaik untuk transportasi yang ramah lingkungan akan terus berkembang dan menjadi lebih jelas di masa mendatang.

Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang menyeluruh mengenai kelebihan dan kekurangan mobil hidrogen serta kendaraan listrik, membantu pembaca dalam membuat keputusan yang terinformasi dalam memilih opsi transportasi ramah lingkungan. Dengan melakukan perbandingan mendalam antara keduanya, artikel ini akan mengulas aspek-aspek kunci seperti emisi, infrastruktur pengisian, efisiensi energi, dan dampak lingkungan.

Diharapkan dengan memahami lebih dalam tentang kedua teknologi ini, pembaca akan dapat mengevaluasi manfaat dan tantangan dari masing-masing opsi. Melalui analisis yang komprehensif, pembaca akan mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang implikasi penggunaan mobil hidrogen dan kendaraan listrik dalam konteks keberlanjutan lingkungan. Dengan demikian, pembaca akan dapat membuat pilihan yang sesuai dengan nilai-nilai dan kebutuhan mereka sendiri dalam upaya menjaga lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Baca juga : Upaya Pemerintah Indonesia Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca dengan Menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2024

Keunggulan Mobil Hidrogen

  • Emisi Nol: Hanya Menghasilkan Air Sebagai Emisi

    Mobil hidrogen menonjol dengan kemampuannya menghasilkan emisi nol, di mana satu-satunya produk sampingan yang dihasilkan adalah air, membuatnya sangat ramah lingkungan. Sama halnya yang digelontorkan Darmawan Prasodjo sebagai Direktur Utama PT PLN Persero dalam wawancaranya dengan media. Ia menyebut kendaraan yang menggunakan hidrogen PLN tidak memiliki emisi sama sekali.Hal ini menjadi solusi yang menarik untuk mengurangi polusi udara dan mengatasi masalah emisi gas rumah kaca. Dengan teknologi bahan bakar sel yang mengubah hidrogen menjadi listrik untuk menggerakkan mobil, mobil hidrogen tidak hanya memberikan kenyamanan bagi pengguna, tetapi juga membantu menjaga keseimbangan lingkungan.

    Keunggulan ini menjadikan mobil hidrogen sebagai pilihan yang inovatif dan berkelanjutan dalam menghadapi tantangan lingkungan saat ini. Dengan fokus pada efisiensi dan kesadaran lingkungan, mobil hidrogen menjadi opsi yang bertanggung jawab untuk mobilitas masa depan, mengurangi jejak karbon dioksida dan meningkatkan kualitas udara. Dengan demikian, mobil hidrogen bukan hanya sekadar kendaraan, tetapi juga menjadi bagian dari solusi yang lebih luas untuk mewujudkan dunia yang lebih hijau dan berkelanjutan.

  • Pengisian Ulang Cepat: Pengisian Ulang Tangki Hidrogen Hanya Membutuhkan Waktu Beberapa Menit

    Pengisian ulang tangki hidrogen dengan cepat adalah salah satu keunggulan yang membuat mobil hidrogen semakin diminati. Proses pengisian ulang hanya membutuhkan waktu beberapa menit, membuatnya jauh lebih singkat dibandingkan dengan pengisian ulang baterai pada kendaraan listrik. Kemampuan untuk mengisi ulang dengan cepat ini memberikan kenyamanan dan fleksibilitas tambahan bagi pengguna, terutama saat melakukan perjalanan jarak jauh.Dengan pengisian ulang yang cepat, pengguna mobil hidrogen tidak perlu khawatir tentang waktu yang terbuang atau kehabisan bahan bakar saat di perjalanan. Mereka dapat dengan mudah mengisi ulang tangki hidrogen mereka dalam waktu singkat dan melanjutkan perjalanan mereka tanpa hambatan. Kecepatan ini juga meningkatkan daya tarik mobil hidrogen sebagai opsi transportasi yang praktis dan efisien untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

  • Jarak Tempuh Jauh: Jarak Tempuh Mobil Hidrogen Dapat Mencapai 500-700 Km Dalam Sekali Pengisian

    Jarak tempuh yang luas menjadi salah satu keunggulan utama mobil hidrogen, yang mampu mencapai 500-700 kilometer dalam sekali pengisian. Dibandingkan dengan kendaraan listrik konvensional yang sering memiliki jarak tempuh yang lebih terbatas, mobilitas jarak jauh dengan mobil hidrogen menjadi lebih memungkinkan. Hal ini menjadikan mobil hidrogen sebagai pilihan yang menarik bagi pengguna yang sering melakukan perjalanan panjang, tanpa perlu khawatir tentang kehabisan bahan bakar di tengah perjalanan.Dengan jarak tempuh yang luas ini, pengguna mobil hidrogen dapat merasakan kenyamanan dan kepraktisan yang sama dengan kendaraan bermesin konvensional, tanpa mengorbankan keberlanjutan lingkungan. Kemampuan untuk melakukan perjalanan jarak jauh tanpa hambatan membuat mobil hidrogen menjadi solusi yang menarik bagi mobilitas sehari-hari yang efisien dan handal. Jadi, dengan jangkauan yang luas ini, mobil hidrogen tidak hanya memenuhi kebutuhan pengguna, tetapi juga menghadirkan pengalaman berkendara yang bebas khawatir dan berkelanjutan.

Baca juga : Pelatihan Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) ISO 50001

 

Kekurangan Mobil Hidrogen

  • Infrastruktur Pengisian Daya Terbatas: Stasiun Pengisian Hidrogen Masih Belum Banyak Tersedia

    Salah satu kelemahan yang mencolok dari mobil hidrogen adalah keterbatasan infrastruktur pengisian. Meskipun mobil ini menawarkan pengisian cepat, jaringan stasiun pengisian hidrogen masih terbatas dan belum tersebar secara luas seperti infrastruktur pengisian listrik untuk kendaraan listrik. Hal ini membuat pengguna mobil hidrogen menghadapi kesulitan dalam menemukan stasiun pengisian, terutama di daerah yang belum memiliki fasilitas pengisian hidrogen.Keterbatasan ini menjadi hambatan besar dalam meningkatkan adopsi mobil hidrogen. Pengguna mungkin mengalami ketidaknyamanan atau kekhawatiran akan kehabisan bahan bakar jika mereka melakukan perjalanan jarak jauh di daerah yang minim stasiun pengisian hidrogen. Oleh karena itu, perlu upaya yang lebih besar dalam membangun infrastruktur pengisian hidrogen yang lebih luas dan merata untuk mendukung pertumbuhan dan penggunaan mobil hidrogen secara lebih luas.

  • Biaya Produksi Tinggi: Biaya Produksi Mobil Hidrogen Masih Relatif Tinggi

    Salah satu kekurangan utama mobil hidrogen adalah biaya produksinya yang masih tinggi. Proses pembuatan mobil hidrogen melibatkan teknologi yang kompleks dan mahal, seperti sel bahan bakar dan tangki hidrogen yang aman, sehingga membuatnya lebih mahal daripada beberapa alternatif lainnya, seperti kendaraan listrik baterai. Dampaknya, harga jual mobil hidrogen kepada konsumen menjadi lebih tinggi, membuatnya kurang terjangkau bagi banyak orang.Biaya produksi yang tinggi juga berdampak pada biaya pemeliharaan dan perbaikan mobil hidrogen. Ketersediaan mekanik yang terlatih dan suku cadang yang mahal dapat membuat biaya perawatan mobil hidrogen lebih tinggi dibandingkan dengan kendaraan konvensional. Meskipun perkiraan adalah bahwa harga mobil hidrogen akan turun seiring dengan kemajuan teknologi dan peningkatan volume produksi, saat ini biaya produksi yang tinggi masih menjadi salah satu hambatan utama dalam upaya meningkatkan adopsi dan popularitas mobil hidrogen di pasar otomotif.

    Sementara jika dibanding dengan biaya penggunaan, PT PlN (Persero) dalam pemberitaan menjelaskan saat menggunakan hidrogen dari PLN biayanya sebesar RP 270/Km. Dimana jauh lebih terjangkau daripada penggunaan bensin dan solar sebesar Rp. 1.300/Km. Sementara itu, jika menggunakan Electric Vehicle (EV) merogoh biaya antara Rp.350 sampai Rp.550.

  • Keamanan: Hidrogen Adalah Gas yang Mudah Terbakar, Sehingga Perlu Diperhatikan Keamanannya

    Keamanan adalah salah satu hal utama yang perlu dipertimbangkan dalam penggunaan mobil hidrogen, mengingat hidrogen adalah gas yang mudah terbakar. Oleh karena itu, langkah-langkah keamanan tambahan perlu diimplementasikan untuk mengurangi risiko kebakaran atau bahkan ledakan yang mungkin terjadi akibat kebocoran atau kecelakaan pada tangki hidrogen.Untuk mengatasi risiko ini, mobil hidrogen dilengkapi dengan sistem keamanan yang canggih, seperti sensor kebocoran dan katup pengaman, yang dirancang untuk mendeteksi dan menghentikan kebocoran hidrogen secara otomatis. Selain itu, material tangki hidrogen didesain khusus agar tahan terhadap tekanan tinggi dan kekuatan benturan, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan atau kebocoran yang dapat menyebabkan bahaya.

    Namun, kesadaran pengguna tentang praktik keamanan yang tepat juga sangat penting. Pelatihan yang memadai tentang cara menggunakan dan menangani mobil hidrogen dengan aman sangat diperlukan, baik bagi pengemudi maupun petugas layanan. Dengan memahami risiko potensial yang terkait dengan penggunaan hidrogen dan mematuhi prosedur keamanan yang ditetapkan, pengguna mobil hidrogen dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan atau kejadian yang membahayakan. Dengan demikian, keamanan harus selalu menjadi prioritas utama dalam penggunaan dan pengembangan teknologi mobil hidrogen.

Baca juga : Penerapan Carbon Asset Management untuk Nilai Bisnis Berkelanjutan

Perbandingan Mobil Hidrogen dan Kendaraan Listrik

Dalam perbandingan antara mobil hidrogen dan kendaraan listrik, kedua teknologi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Mobil hidrogen menggunakan bahan bakar sel untuk menghasilkan listrik, sementara kendaraan listrik mengandalkan baterai sebagai sumber tenaga. Salah satu perbedaan utama adalah jarak tempuh per pengisian; mobil hidrogen cenderung memiliki jangkauan yang lebih luas dibandingkan kendaraan listrik.

Meskipun demikian, infrastruktur pengisian hidrogen masih terbatas dibandingkan dengan pengisian listrik, yang membuat kendaraan listrik lebih mudah diakses. Biaya produksi dan harga jual mobil hidrogen umumnya lebih tinggi karena teknologi bahan bakar sel dan infrastruktur pengisian yang mahal. Namun, biaya operasional mobil hidrogen dapat lebih rendah karena harga hidrogen yang stabil dibandingkan dengan harga listrik yang bervariasi.

Keamanan juga menjadi faktor penting; meskipun mobil hidrogen memiliki risiko kebakaran atau ledakan akibat kebocoran hidrogen, kendaraan listrik memiliki risiko kebakaran akibat korsleting listrik atau kebocoran baterai. Oleh karena itu, langkah-langkah keamanan tambahan diperlukan untuk memastikan penggunaan yang aman dari kedua jenis kendaraan ini.

Dalam pengambilan keputusan antara mobil hidrogen dan kendaraan listrik, faktor seperti preferensi individu, kebutuhan mobilitas, dan ketersediaan infrastruktur di wilayah tertentu sangat penting. Meskipun keduanya memiliki potensi sebagai solusi transportasi ramah lingkungan, pemahaman yang komprehensif tentang kelebihan dan kekurangan masing-masing teknologi akan membantu dalam membuat keputusan yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pengguna.

Kesimpulan

Dalam perbandingan antara mobil hidrogen dan kendaraan listrik, kedua teknologi menawarkan solusi untuk mengurangi dampak lingkungan transportasi. Mobil hidrogen menonjol dengan jarak tempuh yang lebih luas per pengisian dan biaya operasional yang stabil, meskipun terbatasnya infrastruktur pengisian dan biaya produksi yang tinggi menjadi kendala. Di sisi lain, kendaraan listrik menawarkan aksesibilitas yang lebih baik dan harga jual yang lebih terjangkau, meskipun memiliki jarak tempuh yang lebih pendek per pengisian dan fluktuasi harga listrik.

Keamanan adalah faktor penting dalam penggunaan kedua jenis teknologi ini, dengan risiko yang perlu diperhatikan pada mobil hidrogen maupun kendaraan listrik. Namun, dengan langkah-langkah keamanan yang tepat, risiko tersebut dapat diminimalkan. Pengambilan keputusan antara mobil hidrogen dan kendaraan listrik tergantung pada preferensi individu, kebutuhan mobilitas, dan ketersediaan infrastruktur di wilayah tertentu. Dengan memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing teknologi, pengguna dapat membuat keputusan yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka dalam memilih alternatif transportasi yang ramah lingkungan.

Konsultasi energi

 

 

Referensi

 

4.2/5 - (5 votes)