Salah satu masalah terbesar yang tengah dihadapi oleh dunia selain dari pengendalian Covid-19, adalah pengelolaan sampah termasuk di level rumah tangga! Data statistik pada tahun 2019 menunjukkan bahwa jumlah sampah konsumsi di Indonesia mencapai 175.000 ton per hari. Berbagai program yang diluncurkan untuk mengatasi permasalahan sampah, belum menunjukkan hasil.
Tahun 2020, melalui konferensi pers yang dilakukan, Wakil Menteri LHK, Alue Dohong menyatakan bahwa jumlah timbulan sampah nasional pada 2020 mencapai 67,8 juta ton. Di Jakarta sendiri, alat pengolahan sampah di beberapa tempat sudah tidak mampu menangani sampah di Jakarta yang setiap harinya bertambah 80.000 ton.
Atas kedaruratan sampah yang terjadi di Jakarta ini, Pemerintah DKI Jakarta mengeluarkan Peraturan Gubernur no 77 tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Lingkungan Rukun Warga. Dengan adanya Pergub 77 tahun 2020 untuk meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam mengelola sampah di sumber untuk mencapai target pengurangan dan penanganan rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga di DKI Jakarta.
Tujuan dari pengelolaan sampah di tingkat Rukun Warga (RW) ini adalah untuk mengubah sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga menjadi barang bernilai ekonomi atau mengubahnya menjadi bahan yang tidak membahayakan lingkungan. Dengan melakukan pengelolaan sampah rumah tangga yang benar, Jakarta diharapkan dapat menekan angka penumpukan sampah di Indonesia khususnya DKI Jakarta.
Berbagai macam cara dapat kita lakukan untuk mengolah sampah rumah tangga kita menjadi berbagai barang bernilai. Mulailah dari memisahkan sampah-sampah yang kita hasilkan di rumah tangga setiap harinya.
Setelah kita pisahkan antara sampah organik dan anorganik, kita bisa mengolah sampah untuk kemudian didaur ulang sesuai dengan karakteristik sampah tersebut.
Salah satu cara mendaur ulang sampah anorganik adalah dengan mengkreasikannya seperti pada video berikut ini:
Mari kita mulai dari langkah kecil dan mulai dari diri sendiri. Tentu kita tidak mau nantinya bumi tempat kita tinggal ini menjadi lautan sampah yang tidak dapat ditangani, kan?
Setelah berhasil mengelola sampah di rumah tangga kita, jangan lupa untuk menularkannya ke lingkungan sekitar agar lingkungan sekitar kita juga bisa mengelola sampahnya secara mandiri.
sumber: mongbay.co.id, katadata.co.id, idntimes.com