Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga angin secara prinsipnya disebabkan oleh sifat yang terbarukan. Hal ini berarti eksploitasi sumber energi ini tidak akan membuat sumber daya angin berkurang seperti halnya penggunaan bahan bakar fosil. Oleh karena itu tenaga angin dapat berkontribusi terhadap ketahanan energi dunia di masa depan. Tenaga angin juga merupakan sumber energi yang ramah lingkungan, dimana penggunaannya tidak mengakibatkan emisi gas buang atau polusi yang berarti bagi lingkungan.
Penetapan sumber daya angin dan pengadaan untuk pengadaan ladang angin merupakan proses yang paling lama untuk pengembangan proyek energi angin. Hal ini dapat memakan waktu hingga 4 tahun dalam kasus ladang angin yang besar yang memerlukan studi dampak lingkungan yang luas.
Emisi karbon ke lingkungan dalam sumber listrik tenaga angin diperoleh dari proses manufaktur serta proses pengerjaannya di tempat yang akan membangun pembangkit listrik tenaga angin. Namun dalam pengoperasiannya membangkitkan listrik, secara praktis pembangkit listrik tenaga angin ini tidak menghasilkan emisi yang berarti. Jika dibandingkan dengan pembangkit listrik dengan batubara, emisi karbon dioksida pembangkit listrik tenaga angin ini hanya seperseratusnya saja. Selain karbon dioksida, pembangkit tenaga listrik angin menghasilkan sulfur dioksida, nitrogen oksida, polutan atmosfir yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan pembangkit listrik dengan menggunakan batubara ataupun gas. Namun begitu, pembangkit listrik tenaga angin ini tidak sepenuhnya ramah lingkungan, terdapat beberapa masalah yang terjadi akibat penggunaan sumber energi angin sebagai pembangkit listrik, diantaranya adalah dampak visual, gangguan suara, beberapa masalah ekologi, dan keindahan.
Baca juga: 10 Manfaat Utama Pembangkit Listrik Tenaga Surya bagi Lingkungan dan Masyarakat
Dampak visual biasanya merupakan hal yang paling serius dikritik. Penggunaan ladang angin sebagai pembangkit listrik memerlukan luas lahan yang tidak sedikit dan tidak mungkin untuk disembunyikan. Penempatan ladang angin pada lahan yang masih dapat digunakan untuk keperluan lain dapat menjadi permasalahan tersendiri bagi penduduk setempat. Selain mengganggu pandangan akibat pemasangan pembangkit listrik tenaga angin, penggunaan lahan untuk pembangkit listrik tenaga angin dapat mengurangi lahan pertanian serta pemukiman. Hal ini yang membuat pembangkitan energi angin di daratan menjadi terbatas.
Beberapa peraturan mengenai bangunan tinggi juga telah membuat pembangunan pembangkit listrik tenaga angin dapat terhambat. Penggunaan tiang yang tinggi untuk turbin angin juga dapat menyebabkan terganggunya cahaya matahari yang masuk ke rumah-rumah penduduk. Perputaran sudu-sudu menyebabkan cahaya matahari yang berkelip-kelip dan dapat mengganggu pandangan penduduk setempat.
Efek lain akibat penggunaan turbin angin adalah terjadinya derau frekuensi rendah. Putaran dari sudu-sudu turbin angin dengan frekuensi konstan lebih mengganggu daripada suara angin pada omelan pohon. Selain derau dari sudu-sudu turbin, penggunaan gearbox serta generator dapat menyebabkan derau suara mekanis dan juga derau suara listrik. Derau mekanik yang terjadi disebabkan oleh operasi mekanis elemen-elemen yang berada di dalam nacelle atau rumah pembangkit listrik tenaga angin. Dalam keadaan tertentu turbin angin juga dapat menyebabkan interferensi elektromagnetik, mengganggu sinyal penerimaan televisi atau transmisi gelombang mikro untuk komunikasi.
Baca juga: Inovasi Energi Alternatif Tenaga Angin di Aceh
Penentuan ketinggian dari turbin angin dilakukan dengan menganalisis data turbulensi angin dan kekuatan angin. Derau aerodinamis merupakan fungsi dari banyak faktor seperti desain sudu, kecepatan perputaran, kecepatan angin, turbulensi aliran masuk. Derau aerodinamis merupakan masalah lingkungan, karena itu kecepatan putaran rotor perlu dibatasi di bawah 70m/s. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa penggunaan skala besar dari pembangkit listrik tenaga angin dapat mengubah iklim lokal maupun global karena menggunakan energi kinetik angin dan mengubah turbulensi udara pada daerah atmosfer.
Pengaruh ekologi yang terjadi dari penggunaan pembangkit tenaga angin adalah terhadap populasi burung dan kelelawar. Burung dan dibakar dapat terluka atau bahkan mati akibat terbang melewati sudu-sudu yang sedang berputar. Namun dampak ini masih lebih kecil jika dibandingkan dengan kematian burung-burung akibat kendaraan, saluran transmisi listrik dan aktivitas manusia lainnya yang melibatkan pembakaran bahan bakar fosil.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan, keberadaan pembangkit listrik tenaga angin ini dapat mengganggu migrasi populasi burung dan kelelawar. Pembangunan pembangkit listrik tenaga angin pada lahan yang kurang bagus juga dapat menyebabkan rusaknya lahan di daerah tersebut.
Baca juga: 9 Sumber Utama Penyebab Emisi di Industri dan Upaya Mengatasinya
Pantai Ladang angin lepas memiliki masalah tersendiri yang dapat mengganggu pelaut dan kapal-kapal yang berlayar. Konstruksi tiang pembangkit listrik tenaga angin dapat mengganggu permukaan dasar laut. Hal lain yang terjadi dengan konstruksi di pantai lepas adalah terganggunya kehidupan bawah laut. Dampak negatifnya dapat terjadi seperti di Irlandia, dimana terjadinya polusi yang bertanggung jawab atas berkurangnya stok ikan di daerah pemasangan turbin angin . Studi-baru ini menemukan bahwa ladang pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai menambah 80 – 110 dB hingga kebisingan frekuensi baru rendah yang dapat mengganggu komunikasi ikan paus dan kemungkinan distribusi predator laut. Namun begitu, l adang angin lepas pantai diharapkan dapat menjadi tempat tumbuhnya bibit ikan yang baru. Karena penangkapan ikan dan pelayaran di daerah sekitar ladang angin dilarang, maka spesies ikan dapat dipertahankan akibat adanya pemancingan yang berlebihan di laut.
Dalam operasinya, pembangkit listrik tenaga angin bukan tanpa kegagalan dan kecelakaan. Kegagalan operasi sudu-sudu dan juga jatuhnya es akibat perputaran telah menyebabkan beberapa kecalakaan dan kematian. Kematian juga terjadi pada beberapa penerjun dan pesawat terbang kecil yang melewati turbin angin. Reruntuhan puing-puing berat yang dapat terjadi merupakan bahaya yang perlu diwaspadai, terutama di daerah padat penduduk dan jalan raya.
Kebakaran pada turbin angin dapat terjadi dan akan sangat sulit untuk dipadamkan karena tingginya posisi api sehingga dibiarkan begitu saja hingga pembakaran habis. Hal ini dapat menyebarkan asap beracun dan juga dapat menyebabkan kebakaran besar yang membakar habis ratusan hektar lahan pertanian. Hal ini pernah terjadi di Taman Nasional Australia dimana 800 km 2 tanah terbakar. Kebocoran minyak pelumas juga dapat teradi dan dapat menyebabkan terjadinya polusi daerah setempat, dalam beberapa kasus dapat mengkontaminasi udara minum.
Meskipun dampak-dampak lingkungan ini menjadi ancaman dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga angin, namun jika dibandingkan dengan penggunaan energi fosil, dampaknya masih jauh lebih kecil. Selain itu penggunaan energi angin dalam kelistrikan juga telah mengurangi emisi gas buang.
Penggunaan inovasi dalam teknologi, namun selalu memunculkan permasalahan baru yang memerlukan pemecahan dengan teknologi baru lagi. Oleh karena itu kita sebagai orang-orang yang bergerak di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi haruslah dapat terus mengembangkan teknologi yang lebih ramah lingkungan yang memiliki efek negatif sekecil mungkin.