Terapkan Kampus Hijau, IPB Larang Kendaraan Masuk Kampus

sumber foto: ipb.ac.id
sumber foto: ipb.ac.id

Untuk merealisasikan program green campus, rektorat Institut Pertanian Bogor (IPB) membatasi akses kendaraan bermotor, terutama milik warga dan pengemudi ojek yang beroperasi di lingkungan kampus IPB Dramaga.

Kebijakan itu menuai protes. Mereka melakukan unjuk rasa dengan cara menutup akses jalan desa yang selama ini menjadi jalur alternatif yang digunakan civitas IPB untuk menghindari kemacetan lalu luntas di jalan utama.

“Green campus tetap akan berlangsung dan dijalankan, jadi sepeda motor tidak boleh berlalu lalang di dalam kampus IPB Dramaga,” kata Kepala Biro Hukum, Promosi dan Humas IPB, Yatri Indah Kusumastuti, Selasa, 15 Maret 2016.

Agar mahasiswa, warga, dan tamu IPB bisa beraktivitas dalam lingkungan kampus, pihak rektorat menyediakan 10 unit bis, 15 mobil listrik dan sepeda. Namun yang menggunakan fasilitas harus tetap diminta membayar ongkos dengan jumlah tertentu. “Mahasiswa juga dapat berjalan kaki menuju tempat perkuliahan,” tambahnya.

Yetri mengatakan program kampus hijau mulai diberlakukan sejak 1 Maret 2016. Semua civitas akademik, termasuk warga yang beraktivitas di dalam kampus, tidak diperkenankan menggunakan kendaraan di dalam kampus.

Untuk mendukung program tersebut, pihak kampus IPB menyediakan 4 titik lahan parkir. “Di sekitar lahan parkir, nanti ada bis yang menjemput setiap waktu,” kata dia.

Namun dirinya mengaku hingga saat ini bus yang digunakan dalam kampus untuk mengantar mahasiswa dan masyarakat masih menggunakan kendaraan berbahan bakar BBM jenis solar.

“Saat ini, bahan bakar bis juga masih solar. Ke depan kita akan ganti dengan bahan bakar gas atau yang lebih ramah lingkungan,” kata dia.

Kekurangan lainnya masih belum memadainya dan belum siapnya mental civitas akademik. “Bahkan, masih banyak dosen dan karyawan yang menggunakan mobil dan motornya di dalam kampus,”kata dia.

Dia mengatakan, karena mendapat penolakan dari pengojek yang hilang mata pencaharianya, IPB sudah menawarkan pekerjaan di dalam kampus.

“Melalui badan usaha bisnis IPB, pengojek itu kita tawarkan pekerjaan. Mereka bisa menjadi teknisi, sopir, tukang parkir dan lainnya. Kita kontrak selama setahun, jika bagus kita perpanjang kontraknya,” katanya.

Sumber: tempo.co