Sumatera Tengah Bangun Enam Pembangkit Listrik Baru
Untuk menambah pasokan cadangan listrik di Sumatra Utara, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkit Sumut tengah membangun enam pembangkit listrik baru.
General Manager PLN UIP Sumut Heru Sriwidodo Sari merinci, pembangkit dengan kapasitas terbesar yang sedang dibangun yakni PLTU Pangkalan Susu Unit 3 dan 4. Adapun, saat ini, progres pembangunannya telah mencapai 23%.
“Unit 3 akan COD pada 2018 dan unit 4 pada 2019. Kalau ini sudah beroperasi akan sangat membantu cadangan listrik di Sumut. Saat ini PLN memang arah pembangunan pembangkitnya ke Sumatra karena pertumbuhan permintaannya lebih tinggi,” papar Heru pada rapat dengar pendapat dengan Komisi D DPRD Sumut, Rabu (23 Maret 2016) sore.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, selanjutnya yang paling dekat target COD-nya yakni pada tahun ini adalah PLTG MPP Nias TM2500 berkapasitas 25 MW. Saat ini pembangkit tersebut sedang dilakukan soil investigation.
“Selain itu, ada pula PLTG MPP Paya Pasir TM2500 berkapasitas 75 MW. COD-nya tahun ini. Saat ini sudah 5% pematangan lahan dan pembangunan fasilitas sementara,” tambah Heru.
Kendati demikian, untuk pembangunan beberapa pembangkit masih mengalami kendala, misalnya PLTA Asahan III dengan kapasitas 174 MW. Pembangkit tersebut direncanakan COD pada 2019. heru menjelaskan, saat ini pembangunannya terkendala pembebasan lahan dan sedang diinventarisasi oleh BPN Kantor Wilayah Sumut.
“Kami yakin masalah ini bisa cepat selesai dengan adanya Perpres No.4/2016 tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan. Pada pasal 36 ada penjelasan terkait pengadaan tanah yang dikuasai masyarakat di kawasan hutan,” tambah Heru.
Terakhir, PLN berencana membangun PLTA Kumbih 3 di Subulussalam, Pakpak Barat berkapasitas 48 MW. COD pembangkit ini direncanakan pada 2021. Adapun, prosesnya sedang menjalani proses perizinan ke Bappeda Sumut.
“Kendalaya ada indikasi sebagian kecil lokasi kurang lebih 2,32 hektare termasuk ke Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu yang dimiliki PT Gruti. Selain itu ada lahan 1,7 hektare termasuk area penggunaan lain perusahaan yang sama. Jadi izin lokasi belum. Tapi kami targetkan, penyelesaian izin lingkungan pada Juli 2016,” pungkasnya.
Sumber: tempo.co