Semakin Parah, Badai Salju Menewaskan 18 Warga Amerika
Badai salju yang menghantam sebelas negara bagian di Amerika Serikat mengakibatkan 18 orang meninggal. “Satu orang meninggal karena serangan jantung saat menyekop salju,” kata ahli meteorologi, Steven Bowen.
Korban yang berjatuhan tersebut berasal dari sejumlah negara, seperti Tennesse, Kentucky, Maryland, Carolina Utara, Virginia, dan Washington, DC. Hal ini yang membuat pejabat di New York City dan Long Island melarang warganya keluar ruangan. Bahkan, di sejumlah wilayah, warga berbondong-bondong meninggalkan kotanya masing-masing.
Lebih dari 60 juta orang terimbas badai salju. Badai salju membentang dari Georgia sampai Massachusetts. Ini mengakibatkan sedikitnya 250 ribu rumah mengalami mati listrik. Parahnya, sekitar 10 ribu penerbangan dibatalkan secara nasional sejak Sabtu sore, 23 Januari 2016.
Penghentian penerbangan juga dilakukan di empat bandara paling padat: Bandara Philadelphia, Washington Dulles, Washington Reagan, dan Washington Internasional. Transportasi umum pun praktis dihentikan untuk sementara waktu.
Badai salju juga meluas dari New York sampai Rhode Island dan Massachusetts tenggara. Ketebalan salju yang turun mencapai dua kaki. Ketebalan ini membuat aktivitas lumpuh. Warga diimbau tidak berada di jalan raya.
Wali Kota Baltimore Stephanie Rawlings-Blake memerintahkan mobil tanpa rantai ban salju menjauhi jalan-jalan. Hal ini agar tidak mengganggu petugas melakukan pembersihan salju.
Wali Kota Washington Muriel Bowser mendesak warganya tidak berada di jalanan. Warga yang terjebak di jalanan diimbau tetap berada di dalam mobil.
Dia menuturkan terlalu banyak orang yang berjalan di tengah jalan. “Ini menghambat pekerjaan pembersih salju dan membahayakan diri mereka sendiri,” ucapnya.
sumber : tempo.co