Menteri Siti Tinjau Pabrik Pengolahan Limbah Beracun di Cileungsi
Pengolahan limbah Bahan Beracun Berbahaya (B3) harus ditangani dengan baik. Bila tidak maka akan mencemarkan lingkungan sekitar.
Untuk itu diperlukan sistem regulasi penanganan yang baik serta memiliki peralatan pengolahan yang memadai. Salah satu tempat pengolahan limbah B3 yang baik terdapat di Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) yang terletak di Cileungsi, Jawa Barat.
“Ruang lingkup bisnis inikan teknologi. Terus terang hal ini belum kita tangani dengan baik. Maka berbagai regulasi saya kira sesuai arahan bapak presiden,” kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar di Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI), Cileungsi, Jawa Barat
“Dan saya kira tempat ini sangat baik untuk jadi percontohan dari pengolahan limbah yang baik. Tetapi sekali lagi kalau regulasi berkaitan dengan izin. Berarti izinnya harus jadi instrumen pengawasan. Saya kira bagus tadi yang diutarakan kawan-kawan,” lanjutnya.
Sementara itu menurut Presiden Direktur PT PPLI Koji Kuroki, perkembangan industri di Indonesia sangat pesat saat ini. Dan perusahaannya akan terus meningkatkan bisnis dan investasi di Indonesia untuk pengolahan limbah dan B3.
“Ini tugas kami dan kami bertekad melalui perusahaan kami untuk menangani limbah industri yang beragam di Indonesia. Dan berkat bimbingan Bu Menteri LHK kami mengucapkan terima kasih dan kami akan selalu menaati peraturan dari kementerian ibu,” ucap Koji Kuroki, pria kelahiran Tokyo, Jepang ini.
PPLI berdiri sejak tahun 1994. Dan PPLI merupakan tempat pengolahan limbah pertama di Indonesia. Kemudian pada tahun 2000, kepemilikan dari PPLI beralih ke tangan Modern Asia Environtmental Holdings (MAEH), dengan kepemilikan saham 95 persen.
“MAEH diakuisisi oleh Dowa Eco System Co Ltd dan kemudian menjadi Dowa Eco System,” tutur Koji Kuroki.
Kunjungan Siti Nurbaya Bakar ke PPLI ini sekaligus untuk melihat proses dari pengolahan limbah dan B3. Namun karena hujan mengguyur dengan deras, peninjauan ke pengolahan itu dipercepat dan penjelasan tentang pabrik hanya dijelaskan dari dalam bus.
sumber :www.detik.com