Menteri KLH: Negara Maju Belum Sebut Bantuan Dana ke RI

Menteri KLH: Negara Maju Belum Sebut Bantuan Dana ke RI

 

Conference of Parties 21 (COP 21) atau Konferensi Perubahan Iklim masih berlangsung di Paris, Prancis. Hingga saat ini kendala yang dialami adalah negara maju tak mau berjanji berapa besar dana yang akan dihibahkan untuk Indonesia untuk menangani perubahan iklim.

“Dalam proses sampai dengan sekarang, info yang dilaporkan oleh koordinator negosiator bidang finansial seperti itu. Oleh karenanya didorong untuk dilakukan komunikasi dulu untuk bilateral,” ujar Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya dalam keterangan tertulis terkait perkembangan terbaru Konferensi Perubahan Iklim (COP 21)

Siti mencontohkan salah satu pertemuan bilateral yang dilakukannya adalah dengan Menteri Lingkungan Australia Greg Hunt. Pertemuan itu membicarakan beberapa kegiatan kerjasama antara lain penanganan  pengembangan mangrove.

“Yang kita coba arahkan antara lain di Indramayu, Cilacap, Sembilang, Kubu Raya,  Tanjung Pinang, Bunaken, Bintuni, Timika, Bali, Jawa Timur,” urainya.

150 kepala negara sudah menyampaikan pandangannya terhadap upaya perubahan iklim. Pandangan-pandangan tersebut mulai dikompilasi untuk diramu menjadi satu kesepakatan.

“Sampai dengan sekarang masih berupa pandangan-pandangan dan bahannya masih dikompilasi. Negosiasi beratnya nanti saat tanggal 7  Desember ke atas.  Fasenya memang masih sampai disana, baru mulai  format dan metode dan prinsip-prinsip,” kata Siti.

Presiden COP 21 Laurent Fabius, kata Siti, semua pihak tidak boleh kehilangan momentum. Selama ini kelambatan-kelambatan dalam mencapai kesepakatan harus dipercepat.

“Dengan proses politik yang sudah ada maka  segera dilanjutkan dengan pembahasan  berbagai dokumen dan muatan yang sudah dipersiapkan dalam diskusi-diakusi pre COP.  Semua harus selesai dengan baik dan tepat waktu. Tentu dengan cara bekerja yang transparan dan inklusif,” paparnya.

Siti menjelaskan saat ini mulai dilakukan konsultasi-konsultasi dengan berbagai grup yanh dipimpin oleh Dubes Perubahan Iklim Prancis Lacoste dan penasehat ahli presiden Michael Cutajar.

“Isu yang dibahas berkenaan dengan format negosiasi, isu, transparansi dan time line serta upaya dan arah untuk kemajuan perundingan. Disisi lain G77 mengusulkan beberapa hal  seperti meminta agar sekretariat untuk segera kompilasikan hasil kerja beberapa hari terakhir untuk segera di bahas dalam spin off mulai pagi tadi,” jelas Siti.

“Selain itu memandang perlu di streamlined proliferasi kelompok kerja yang berjalan secara paralel antara spin off dan informasi. Hasil pembahasan kompilasi teks perlu di rekompilasi lagi pada hari Jumat mendatang  untuk dibahas bersama Contact Group untuk mudahkan co chairs dan sekretariat formulasikan teks baru. Hari ini masih berlangsung pembicaraan teknis dan diperkirakan pembahasan tingkat menteri mulai dilaksanakan tanggal 7 Desember,” pungkasnya.

Sebelumnya Presiden Jokowi menagih komitmen negara-negara maju untuk serius berkontribusi dalam aksi mitigasi dan adaptasi melalui mobilisasi dana 100 miliar dolar AS hingga 2020.

 

 

sumber : www.detik.com