Inilah Alasan Mengapa Orang Kerap Batal Membeli Produk Ramah Lingkungan
Peneliti di Universitas Tasmania berusaha mengetahui mengapa ada banyak orang yang mengatakan mereka ingin membeli produk yang ramah lingkungan tetapi tidak menindaklanjuti niat tersebut. Associate Professor, Martin Grimmer dari Sekolah Bisnis dan Ekonomi, Universitas Tasmania mengatakan dirinya tertarik meneliti motivasi dibalik hal-hal yang dilakukan manusia. Professor Grimmer mengatakan rata-rata 30 persen konsumen Australia mengatakan mereka akan membeli produk yang ramah lingkungan.
Namun demikian, ternyata ada kesenjangan yang tinggi antara ucapan dengan tindakan. “Produk ramah lingkungan umumnya hanya menghasilkan pangsa pasar sekitar 3 persen saja,” kata Profesor Grimmer.
“Ada penurunan antara apa yang konsumen katakan dengan apa yang sebenarnya mereka lakukan.” Profesor Grimmer mengatakan memiliki niat untuk melakukan sesuatu itu tidak seefektif memiliki rencana untuk melakukannya.
“Jika saya mengatakan saya akan membeli produk ramah lingkungan, itu baru niat saja, tapi jika saya kemudian mengatakan ‘lain kali aku pergi berbelanja saya akan membeli tuna ramah lingkungan’, itu yang dinamakan rencana.”
“Rencana jauh lebih mungkin untuk memprediksi perilaku.”
Bagi banyak orang, harga juga ternyata memainkan peran yang sangat besar dalam menentukan apakah mereka akan membeli suatu produk atau tidak. Profesor Grimmer mengatakan ada “titik kritis etika” ketika produk dianggap memiliki harga yang terjangkau dan yang tidak. “Anda mendapati jika suatu produk memiliki harga yang relatif rendah, maka kemungkinan konsumen akan memilih produk dari perusahaan yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan,” katanya.
“Tapi jika suatu produk memiliki harga tinggi, orang tidak akan mempertimbangkan masalah etika ramah lingkungan itu,”
Isu-isu lingkungan dan etika sering dianggap terlalu sulit untuk dilakukan seseorang untuk dapat membuat perbedaan. Padahal menurut Professor Grimmer jika orang mengira pilihan mereka akan mampu membuat perbedaan, mereka cenderung akan mengikutinya. Kontrol yang dirasakan ini juga berperan mempengaruhi cara pikir mereka kalau untuk membuat pilihan yang lebih ramah lingkungan dan beretika, dan itu artinya konsumen perlu melakukan perubahan gaya hidup yang besar.
“Banyak orang memandang bahwa untuk melakukan tindakan yang bertanggung jawab bagi lingkungan berarti harus melakukan perubahan besar dalam perilaku mereka,” kata Profesor Grimmer.
“Faktanya Anda tidak benar-benar harus membuat perubahan besar, karena sebuah perubahan kecil pun akan tetap mampu membuat perbedaan.”
“Jika setiap rumah tangga di Australia mampu mengurangi jejak karbon mereka sebesar setengah persen saja, maka tindakan kecil ini akan mampu mengurangi emisi sekitar 1,9 juta metrik ton karbon dari total keseluruhan karbon yang dihasilkan oleh sekitar 115.000 warga Australia.”
Profesor Grimmer mengatakan perusahaan yang menunjukan komitmennya dalam memproduksi produk ramah lingkungan juga akan mendapatkan keuntungan. “Ada keuntungan yang signifikan jika mereka mampu dilihat sebagai produsen produk ramah lingkungan,” katanya.
“Masalahnya adalah bagaimana Anda membiarkan orang mengetahui hal tersebut?”
Profesor Grimmer mengatakan salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memperjelas label pada kemasan produk sehingga orang bisa menilai dampak lingkungan dan etika dari produk tersebut.
“Mereka harus membuat jelas sebagaimana juga apakah itu suatu produk yang memenuhi etika perdagangan yang adil.”
Sumber: australiaplus.com