Transisi energi menjadi salah satu isu utama dalam G20 Bali pada November lalu, dimana seluruh negara anggota G20 berkomitmen untuk mendukung pengembangan energi terbarukan yang adil dan berkelanjutan. Semua pihak, termasuk memiliki tanggung jawab dan peran dalam mewujudkan energi yang lebih ramah lingkungan.
Termasuk juga dunia industri yang memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung dan mempercepat proses transisi energi, baik di tingkat nasional maupun global. Sehingga kebutuhan sumber daya energi tidak lagi bergantung kepada energi fosil seperti minyak bumi, batu bara yang kian membahayakan keberlanjutan bumi.
Transisi energi ini sejalan dengan upaya untuk mengatasi pemanasan global dan krisis iklim yang melanda berbagai negara.
Peran Industri dalam ransisi energi
- Efisiensi Energi
Industri merupakan salah satu sektor yang memiliki kebutuhan energi yang cukup tinggi, sehingga dengan melakukan efisiensi energi yang lebih tepat dan ramah lingkungan, sektor industri bisa mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil.
- Teknologi Ramah Lingkungan
Sektor industri juga bisa menggunakan teknologi-teknologi yang ramah lingkungan, sehingga kebutuhan energi dalam proses produksi juga bisa berkurang.
- Energi Terbarukan
Peran sektor industri dalam transisi energi selanjutnya yaitu dengan mulai beralih untuk menggunakan energi yang terbarukan seperti panel surya, angin dan air yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik.
- Meminimalisir Limbah
Meminimalisir limbah serta karbon emisi yang dihasilkan oleh pabrik industri juga akan berdampak pada percepatan transisi energi. Serta mengurangi dampak kerusakan terhadap lingkungan.
- Kampanye Energi Terbarukan
Sektor Industri juga berperan dalam mengkampanyekan penggunaan energi terbarukan kepada publik yang lebih luas.
Transisi energi merupakan salah satu solusi dalam mengurangi penggunaan energi yang tidak ramah terhadap lingkungan. Seluruh pihak memiliki peran dan tanggung jawab dalam mewujudkan bumi yang lebih sehat dan aman.