7 Tahapan Penerapan IPAL: Panduan Lengkap Mengelola Air Limbah

7 Tahapan Penerapan IPAL: Panduan Lengkap Mengelola Air Limbah

Artikel

Mengelola air limbah yang tepat dan efektif sangat penting sebagai upaya menjaga lingkungan dari pencemaran zat berbahaya. Salah satu cara yang umum digunakan industri yakni dengan menerapkan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

Artikel ini akan membahas 7 tahapan penerapan IPAL yang bisa dipraktekkan sebagai panduan lengkap dalam mengelola air limbah, mulai dari pengumpulan hingga pengolahan akhir. Simak penjelasannya berikut ini:

Apa Itu IPAL?

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) adalah seperangkat struktur, teknik, dan peralatan yang dibuat untuk memproses serta mengelola limbah, sehingga sampah tersebut bisa dibuang ke lingkungan tanpa memberikan dampak buruk yang merugikan. Limbah-limbah tersebut berasal dari limbah domestik baik rumah tangga atau sisa operasional pabrik, industri, bahkan pertanian.

IPAL  digunakan agar limbah diolah dengan tepat, sebab jika tidak limbah ini akan mencemari dan merusak lingkungan seperti laut serta ekosistem air lainnya. Adapun jenis limbah yang diregulasi oleh pemerintah selain limbah industri adalah limbah domestik, produce water (oil & gas) dan limbah padat B3.

Baca juga : Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Air BNSP

Apa Pentingnya IPAL Dalam Mengelola Air Limbah?

IPAL penting diterapkan dalam mengelola air limbah. Berikut alasan yang membuat IPAL penting diterapkan.

1. Melindungi Lingkungan

IPAL berguna melindungi lingkungan alami dari zat kimia atau racun berbahaya. Terutama melindungi sumber daya air seperti sungai, danau, dan laut. Dengan pengolahan yang tepat, IPAL bakal mengurangi dampak negatif air limbah terhadap ekosistem air.

2. Mencegah Munculnya Penyakit

Dengan mengolah air limbah secara tepat IPAL dapat menghilangkan kontaminan dan patogen penyebab penyakit. Hal ini membantu mencegah penyebaran penyakit melalui air limbah yang tidak terolah.

3. Menjaga Kualitas Air Baku

Pengolahan air limbah melalui IPAL bertujuan memastikan air baku yang digunakan kembali atau dialirkan kembali ke lingkungan tidak mengandung zat berbahaya atau polutan yang dapat merusak kualitas air.

Baca juga : Merancang Rencana Efisiensi Energi untuk Pabrik Pengolahan Makanan

7 Tahapan Penerapan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

Berikut adalah 7 tahapan penting dalam penerapan IPAL yang harus diikuti:

1. Pengumpulan Air Limbah

Langkah pertama dalam penerapan IPAL yaitu mengumpulkan air limbah dari sumbernya, seperti rumah tangga, industri, atau tempat umum. Tahap ini melibatkan sistem saluran dan pengumpul yang sesuai untuk mengarahkan air limbah ke IPAL.

2. Pengolahan Awal

Setelah pengumpulan, air limbah akan melewati tahap pengolahan awal. Pada tahap ini akan dilakukan proses penyaringan, pengendapan, penghilangan bahan padat dan minyak, serta penghilangan bahan-bahan yang dapat mengganggu proses pengolahan selanjutnya.

3. Pengolahan Biologis

Tahap selanjutnya yaitu pengolahan biologis. Pada tahap ini mikroorganisme yang dibiarkan hidup dalam proses aerobik atau anaerobik menguraikan bahan organik dalam air limbah. Proses ini membantu mengurangi Bahan Organik Terlarut (BOD) dan nitrogen dalam air limbah.

4. Pengolahan Kimia

Pengolahan biologis saja tidak cukup untuk menghilangkan zat tertentu dari air limbah. Oleh karena itu, tahap pengolahan kimia dapat diperlukan untuk menghilangkan zat-zat berbahaya seperti logam berat atau zat kimia toksik lainnya.

5. Pengendapan dan Pemisahan Lumpur

Setelah pengolahan kimia, air limbah akan melewati tahap pengendapan dan pemisahan lumpur. Proses ini memisahkan lumpur yang terbentuk selama pengolahan, yang kemudian dikelola dan diolah lebih lanjut.

6. Desinfeksi

Ini adalah tahap yang bertujuan untuk membunuh bakteri dan virus yang masih ada dalam air limbah setelah proses pengolahan selesai. Proses yang umum digunakan adalah dengan menggunakan klorin, ozon, atau sinar ultraviolet. Proses ini penting untuk memastikan air limbah yang dihasilkan bebas dari patogen penyebab penyakit.

7. Pembuangan atau Pemanfaatan

Setelah proses memastikan air limbah aman, maka tahap terakhir yakni pembuangan atau pemanfaatan air limbah yang telah diolah. Air limbah yang telah melewati proses pengolahan akan didaur ulang, dikembalikan ke lingkungan, atau dimanfaatkan untuk keperluan non-potable seperti irigasi.

Baca juga : Mengembangkan Program K3 Kimia yang Tepat di Tempat Kerja 

Kesimpulan

Itulah penjelasan tentang penerapan IPAL yang efektif sangat penting dalam mengelola air limbah. Dengan mengikuti 7 tahapan penerapan IPAL yang telah dijelaskan, pengelola air limbah dapat memastikan bahwa air limbah diolah dengan baik, lingkungan terlindungi, dan kualitas air terjaga.

Dengan penerapan IPAL, limbah cair dapat diolah dengan aman dan tidak mencemari lingkungan. Hal ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi kesehatan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan sekitar.

4.7/5 - (13 votes)