PLTU INDRAMAYU: Ini Kandungan Logam Pencemar Laut Yang Ditemukan

sumber: energitoday.com
sumber: energitoday.com

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Barat menemukan limbah batu bara yang keluar dari PLTU Sumuradem Indramayu mencemari ekosistem laut dan sumber air para nelayan di lokasi tersebut.

Manajer Advokasi dan Kampanye Walhi Jawa Barat Wahyu Widianto menuturkan selama 5 tahun beroperasi, terungkap bahwa PLTU berbasis batu bara itu diduga mencemari laut di Indramayu, Jawa Barat. Dari empat titik koordinat dan tiga titik koordinat referensi sepanjang tahun 2013 – 2015, pemantauan kualitas air laut ditemukan empat parameter logam berat yang memiliki tingkat toksik tinggi.

“Seperti kadmium, timbal, tembaga dan seng. Kandungan logam berat tersebut ditemukan jauh diatas baku mutu air laut yang telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Lingkungan Hidup,” kata Wahyu.

Dia menuturkan pemantauan menemukan tren yang cenderung mengalami peningkatan kadar logam berat di perairan sekitar PLTU pada 2010-2015. Hasil tersebut, kata Wahyu, menunjukkan bahwa keberadaan PLTU tersebut diduga mencemari perairan di sana.

Walhi memaparkan kondisi pantai dan hasil tangkapan laut para nelayan 5 tahun terakhir terus mengalami penurunan dan sulitnya mencari ikan. Hal tersebut, sambung Wahyu, menegaskan bahwa keberadaan PLTU Sumuradem Indramayu telah berdampak signifikan terhadap lingkungan ekosistem laut.

“Bahkan racun batubara mengancam kesehatan penduduk disebabkan tingkat intrusi air laut sangat tinggi diwilayah ini, tercemarnya laut kemungkinan besar juga ikut meracuni sumur – sumur warga,” tegasnya.

Oleh karena itu, Walhi Jawa Barat mendesak agar pemerintah menghentikan pengelolaan limbah B3 dari batu bara sebagai sumber pencemar air. Selain itu, Pemerintah Daerah Indramayu juga harus memberikan informasi yang transparan dan utuh mengenai pengelolaan dan dampak lingkungan yang mengancam kesehatan warga.

Sumber: Bisnis.com