Badan Restorasi: Kebakaran Hutan 2016 Terkendali

sumber foto: voaindonesia.com
sumber foto: voaindonesia.com

Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nasir Fuad mengatakan Indonesia sudah lebih siap mengatasi kebakaran hutan untuk tahun ini. Pemerintah sudah belajar banyak hal dari kebakaran besar pada akhir tahun lalu.

Salah satunya terlihat pada kemunculan titik api di beberapa daerah di Sumatera, termasuk Riau, pada awal pekan ini. “Beberapa bisa dipadamkan dalam beberapa jam saja,” katanya.

Dia mengakui kemunculan kembali titik api tersebut sebagai kejadian menyedihkan. Namun hal itu tak terhindarkan karena Riau memiliki dua titik puncak musim kering. Pertama pada Februari, lalu Maret 2015. Beruntung, titik api tak sempat menyebar luas sehingga menyebabkan kebakaran.

Pemerintah, menurut dia, terus mencoba mencegah dan menindak kebakaran. Sektor-sektor industri yang bersinggungan dengan kepentingan hutan dan lahan pun sudah turut digandeng.

Staf Ahli Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Agus Justianto mengatakan program-program yang ada saat ini sudah efektif mencegah kebakaran hutan. Pada level masyarakat, pemerintah menggalakkan Manggala atau Masyarakat Peduli Api, yang bekerja sama dengan aparat untuk pemadaman dan pencegahan api.

Ada pula satuan tugas yang dibentuk di tujuh provinsi rawan kebakaran, di bawah komando Tentara Nasional Indonesia. Upaya pemulihan lahan terbakar pun tak luput dari perhatian. Presiden Joko Widodo membentuk BRG pada awal tahun lalu.

“Lewat aturan-aturan ini, kami harap lingkungan hidup dapat terus terjaga,” tuturnya. Ia memastikan semuanya akan terimplementasi dengan baik dan bukan sekadar wacana.

Sumber: Tempo.co