Teknik Pengawetan Radiasi Bisa Buat Makanan Jadi Lebih Enak

Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) menggelar kuliah umum ā€œStandarisasi Pangan Olahan Siap Saji dengan Teknik Radiasi Berbasis Pangan SNI Iradiasiā€Ā  Universitas Brawijaya. Pakar radiasi pada produk pangan BATAN Siti Zubaidah Irawati mengatakan ke depan teknik radiasi ini sangat diperlukan oleh berbagai pihak untuk mengatasi masalah pangan.Ā 

ā€œHarus kita bedakan dahulu antara irradiation food dan food radiation. Irradiation Food adalah produk pangan yang teradiasi sementara food radiation adalah prosesnya, dimana suatu produk pangan akan diradiasi terkontrol untuk memperpanjang masa simpannya sekaligus memperbaiki keamanan pangannya,”


Teknik radiasi ini berguna dalam proses pengawetan makanan tanpa menghilangkan kandunganĀ  nutrisi serta cita rasa. Pangan siap saji berbahan baku hewani yang dimasak dengan resep tradisional umumnya hanya dapat bertahan pada suhu kamar kurang dari dua hari. Saat ini banyak teknologi yang dapat diterapkanĀ  untuk membantu memperpanjang masa simpannya. Dan teknik radiasi merupakan salah satu alternatif lain yang dapat diterapkan untuk memperpanjang masa simpan sekaligus tetap menjaga mutu dan keamanan pangan.

Siti mengatakan salah satu produk pangan yang telah BATAN coba adalah rendang. BATAN telah mengkaji bersama beberapa instansi terkait seperti BPOM, Kementrian Kesehatan, Kementrian Kelautan dan Perikanan, Kementrian Perindustrian, Kementrian Perdagangan, BAPETEN, IAEA, WHO dan FAO. BATAN juga telah melakukan sampel pada korban bencana alam di Jawa Tengah danĀ  gempa bumi Nepal, April 2015 lalu. Dari 200 sampel yang datanya diambil datanya di Jawa Tengah, para korban yang kami beri rendang dengan teknik radiasi menyatakan lebih enak daripada rendang tanpa teknik radiasi.Ā 

Untuk melakukan teknik radiasi ini, yang dibutuhkan adalah radionuklida penghasil sinar gamma (cobalt-60, cesium-137) pada dosis maksimal 5 MeV, mesin berkas elektron (maximal 10 MeV) serta sinar X (maximal 5 MeV) serta bahan pangan kering, beku ataupun segar. Pada dosis rendah (kurang atau sama dengan 2 MeV) teknik ini berguna untuk menunda pertunasan dan pematangan.Ā 

Sementara pada dosis sedang (3-10 MeV) berguna untuk membasmi reangga, dekontaminasi dan mengeliminasi mikroba (patogen) dan membasmi parasit. Sementara teknik radiasi dosis tinggi (diatas 10 MeV) berguna untuk sterilisasi. Saat ini telah terbit SNI dan RSNI Pangan Radiasi yaitu SNI ISO 14470-2011 tentang iradiasi pangan dan persyaratan indikator untuk pangan.

 

 

sumber :Ā http://www.republika.co.id/

Rate this post