Jakarta, — Industri jamu kini mengolah limbah herbal menjadi biomas atau energi terbarukan, sebagai bahan bakar untuk produksi. Indonesia, negeri subur, sumber air melimpah, kaya akan tambang, minyak, mineral maupun gas bumi dan memiliki sumber hayati terbesar di dunia.
Praktisi bisnis, Iwan Hidayat mengatakan kekayaan itulah harus diolah sehingga bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat. Seperti limbah jamu yang selama ini terbuang percuma, sekarang dikembangkan menjadi biomas.
“Biomas memiliki 5300 kalori dan dapat digunakan untuk mesin pengering. Presdir Sido Muncul ini menyerahkan bantuan Rp 500 juta kepada para pengungsi erupsi Sinabung yang diterima Hj Sutias Handayani Gatot Pujo Nugroho di Kabanjahe,” tutur Iwan, seperti dikutip dalam Analisadaily.com, Senin (17/11).
Dia menyebutkan pabriknya mulai bulan depan memproduksi 40 ton limbah jamu menjadi 40 ton biomas per hari. Harganya Rp1.100 per kg atau 1 kg gas sama dengan 3 kg biomas. Limbah jamu ini tidak mengandung B3. Soalnya sudah diteliti di laboratorium ampas jamu tersebut tidak mengandung B3. (id/ad)
Sumber: energitoday.com