Kondisi perikanan dunia terus menunjukkan kondisi yang memburuk. Menurut laporan yang diterbitkan oleh World Wildlife Found (WWF) dan Zoological Society of London (ZSL), sejak 1970, jumlah ikan di lautan telah berkurang hampir setengahnya.Siapa pun tahu, ini adalah kondisi yang menghawatirkan.
Lebih detailnya, laporan itu menyebutkan angka pengurangan jumlah ikan di lautan antara 1970 – 2012 sebesar 49%. Dari angka itu, sebagian besar adalah jenis ikan yang banyak dikonsumsi seperti tuna, makerel (sebutan bagi sekelompok ikan laut yang terdiri atas beberapa marga anggota familiScombridae), dan bonito (melingkungpi berbagai jenis ikan yang berukuran kecil).
Studi tersebut berhasil melacat 5.829 populasi dari 1.234 spesies. Para peneliti mengindetifikasi faktor terbesar dari pengurangan ini adalah penangkapan yang berlebihan. Meski demikian, fakto pemanasan global juga tidak bisa dinafikan begitu saja.
Peningkatan suhu dan peningkatan kadar keasaman yang disebabkan oleh karbon dioksida juga menjadi perhatian khusus para peneliti.
Perhatian khusus ditujukan kepada sirip biru, tuna, penyu belimbing, dan hiu porbeagle. Untuk tuna dan sirip biru alias bluefin, para peneliti menuding faktor utama besarnya jumlah pengurangan ikan tersebut adalah menjamurnya restoran sushi di Jepang dan negara-negara lainnya.
sumber :www.intisari-online.com