Kenapa Energy Baseline Kritikal Dalam Sistem Manajemen Energi?

Definisi Energy Baseline (EnB)

Sistem manajemen energi berdasarkan ISO 50001: 2011 mendefinisikan acuan energi (energy baseline – EnB) sebagai “energy baseline is quantitative reference(s) providing a basis for comparison of energy performance. It reflects a specified period of time.” Sedangkan kinerja energi (energy performance) adalah ukuran yang terkait dengan konsumsi energi (energy consumption), pemakai energi (energy use) dan efisiensi pemanfaatan energi (energy efficiency).

Sementara pada ISO 50006:2014 yang membahas “Measuring energy performance using energy baselines (EnB) and energy performance indicators (EnPI)”, dikatakan EnB adalah alat bantu, atau acuan, yang menggambarkan dan menguantifikasi kinerja energi organisasi selama priode waktu tertentu. EnB juga bisa berarti sebuah model matematis memanfaatkan data-data historis yang bisa dipakai untuk memprediksi pemakaian energi saat sekarang (current) dan akan datang (future). Dengan EnB, organisasi dapat menaksir perubahan kinerja energi antar waktu yang ditentukan. EnB juga dipakai untuk menghitung penghematan energi, sebagai referensi untuk menunjukkan kinerja energi sebelum dan sesudah tindakan perbaikan (improvement) dilakukan.

Kenapa Energy Baseline Kritikal Dalam Sistem Manajemen Energi?

Setidaknya ada 5 (lima) alasan kenapa EnB kritikal dalam sistem manajemen energi:

  1. Kita membutuhkan “garis start”

Sesuatu yang tidak diukur dan terukur tidak akan bisa dikelola. EnB memungkinan kita untuk memantau kondisi saat ini dibandingkan masa lalu. Dengan cara ini, kita bisa melihat kinerja energi kita semakin membaik atau malah semakin buruk, atau tidak mengalami perubahan apapun.

  1. Kita perlu menganalisis

Dengan EnB, kita bisa mengerti dampak dari perubahan-perubahan di dalam dan luar organisasi terhadap konsumsi energi. Misalkan, dampak dari perubahan cuaca, tingkat hunian pada hotel atau jumlah produksi pada industri terhadap konsumsi energi. Hal ini akan membantu kita menemukan sumber-sumber penyabab kenapa pemakaian energi tidak sesuai yang diharapkan, baik itu lebih besar atau lebih kecil.

  1. Kita perlu mmebuat peringkat

EnB adalah titik pembanding awal, dengan EnB kita bisa membandingkan suatu area atau fasilitas atau mesin dengan yang lain untuk melihat mana yang paling boros yang paling memungkinkan untuk diperbaiki.

  1. Kita perlu memonitor

EnB memungkinkan kita memonitor kinerja energi sepanjag waktu. Dengan cara ini kita bisa memantau dengan jelas bagaimana pengaruh dampak Langkah-langkah penghematan energi yang dilakukan terhadap kinerja energi organisasi atau fasilitas.

  1. Kita perlu membuat laporan perkembangan.

Tanpa membuat EnB yang mengacu pada waktu tertentu, akan sangat susah menguantifikasi dampak total dari program-program manajemen energi.

Enam Langkah Menentukan Energy Baseline

Langkah penentuan EnB sebenarnya hampir mirip dengan penentuan energy performance indicator (EnPI). Satu yang khas saat penentuan EnB adalah adanya baseline period, yaitu rentang waktu yang kinerja energinya ditetapkan sebagai acuan.

Northwest Energy Efficiency Alliance (NEEA) California, Amerika Serihat, //neea.org/, pada Energy Baseline Methodologies for Industrial Facilities Report tahun 2013 membuat enam langkah untuk menentukan EnB, yaitu:

Matrix Pemilihan Energy Baseline

Tabel berikut menghadirkan 3 pendekatan untuk menentukan EnB. Tabel memperlihatkan bahwa fasilitas dapat memiliki karakteristik dengan tingkat kompleksitas yang berbeda. Sebegai contoh, sebuah fasilitas dapat memiliki batas-batas yang sederhana (simple bounaries), sumber energi dan dampak energi yang “kompleks”, dan periode acuan dan penyesuaian yang “moderat”.

Penyebab Perubahan Energy Baseline

  • Terjadinya perubahan besar pada antara lain:
    • Sumber energi berubah
    • Perubahan operasional
    • Perubahan bidang usaha
    • Atau perubahan sistem manajemen energi
  • Sesuai dengan metode yang telah ditetapkan

Synergy Solusi melalui Environment and Energy Center berkomitmen untuk membantu perusahaan dalam memberikan solusi terhadap permasalahan di bidang lingkungan, energi dan kelistrikan, termasuk dalam audit energi dalam rangka pemanfaatan dan penghematan energi. Jangan ragu untuk konsultasikan permasalahan perusahaan anda dengan tenaga ahli kami secara gratis dengan klik link berikut ini.

by Zaki Siregar (Senior Consultant at Proxsis Consulting)

Rate this post