PLTSa Diharapkan Jadi Solusi Masalah Sampah di Bekasi

Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Jawa Barat menggandeng pihak ketiga dalam mengelola sampah menjadi tenaga listrik di tempat pembuangan akhir (TPA) Sumurbatu, Kecamatan Bantargebang. Pihak swasta tersebut adalah PT Nusa Wijaya (NW) Abadi, sebagai operator pengelolaan sampah hingga menghasilkan energi listrik dengan proses pembakaran.

Menurut Chief Executive Officer NW Industries Group, Teddy Sujarwanto, pihaknya akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dengan menerapkan teknologi “zero waste”. Dalam 12 bulan ke depan, pembangunan tahap pertama diselesaikan dengan membuat dua mesin PLTSa yang masing-masing menghasilkan listrik berkapasitas 2,3 mega watt (MW).

“Dengan pembakaran sampah hingga mencapai suhu 1.000 derajat celcius, gas dioksin yang membahayakan kesehatan dengan sendirinya hilang,” ujar Teddy Sujarwanto, di TPA Sumurbatu, Rabu (10/6).

Dia menjelaskan, hal ini berbeda dengan pembakaran konvensional yang terjadi di rumah-rumah saat membakar sampah rumah tangga. “Pembakaran tersebut menghasilkan suhu sekitar 100-200 derajat celcius dan menghasilkan gas dioksin yang berbahaya. Kita anggap pembakaran sampah seperti itu tidak dibenarkan,” katanya.

Untuk pembangunan tahap kedua, lanjut dia, dua mesin PLTSa bakal menghasilkan 2,3 MW dalam kurun waktu selama 12 bulan. Selain itu, kata Teddy, dengan pembangunan mesin PLTSa hingga tahap ketiga dengan kapasitas 2×4 MW dan tahap keempat dengan kapasitas daya listrik sebesar 2×6 MW.

“Secara keseluruhan, nilai investasi mencapai Rp 780 miliar dan mampu membakar sampah hingga 2.450 ton atau menghasilkan listrik hingga 29,2 MW,” kata dia.

Teknologi ramah lingkungan ini, jelas dia, diharapkan dapat memusnahkan gundukan sampah yang telah menggunung di TPA Sumurbatu.

Mesin PLTSa ini menerapkan pemanfaatan tenaga uap yang dihasilkan dari pembakaran sampah. Lalu uap tersebut mampu menggerakan mesin turbin. “Gerakan turbin ini akan menghasilkan energi listrik,” ungkapnya.

Dia berharap, dalam waktu 42 bulan ke depan, semua mesin yang direncanakan dalam empat tahapan tersebut, dapat dirampungkan dan bermanfaat bagi warga Kota Bekasi.

Sumber : beritasatu.com

Rate this post