Keberadaan tempat penggilingan sampah yang terletak di perbatasan Jalan RE Martadinata dan Jalan Ancol Baru Selatan, Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara akan dipindah mengingat di lokasi tersebut merupakan lokasi strategis bagi aktivitas masyarakat sekitar.
Salah satu pertimbangan yang mendorong hal tersebut yakni rencana pembangunan Stadion International Taman BMW yang digadang-gadang Pemprov DKI Jakarta dibangun untuk mensukseskan perhelatan Asian Games pada tahun 2018 dan menggantikan Stadion Lebak Bulus.
Selain itu lokasinya yang tepat berada di tengah kota pesisir Jakarta tersebut membuat aktivitas sejumlah masyarakat di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara yang sedang berperkara hukum terganggu karena bau busuk yang datang dari tempat penggilingan tersebut.
Salah satunya berasal dari celoteh Shinta (28) pengunjung yang sedang menunggu di lobi ruang duduk PN Jakarta Utara. Wanita yang berprofesi sebagai kuasa hukum pihak yang berpekara di PN tersebut mengaku baru pertama kali merasakan suasana di PN Jakarta Utara yang berbeda dengan PN lainnya di kota Jakarta.
“Disini agak spesial ya, sudah hawanya sangat panas masih ditambah aroma terapi dari tempat penggilingan sampah, berbeda sekali dengan pengadilan lainnya yang pernah saya datangi,” ujar Shinta, Selasa (16/6).
Usai berkata demikian, Shinta langsung memilih untuk berpinah tempat duduk ke arah kantin namun hal tersebut tidak membuat udara semerbak dengan bau sampah hilang sepenuhnya.
“Kalau PN lain mungkin tempatnya agak terbatas, tapi PN Utara ini meski luas namun ya kondisi lingkungan sekitarnya kurang mendukung,” kata wanita yang berdomisili di Rawamangun, Jakarta Timur tersebut.
Sementara itu, Pujiati (45) warga Kampung Pandan, RT09/RW02, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan yang sehari-hari bekerja sebagai Pekerja Harian Lepas (PHL) penyapu jalanan di lokasi tersebut mengaku sempat ditawarkan untuk membersihkan area pengolahan sampah.
“Saya langsung tolak, habisnya sudah gajinya sama, tapi baunya itu loh gak nahan, mending bertugas di jalan depan PN saja, meski bau tapi tidak menusuk seperti di dalam area pengolahan sampah,” kata Pujiati.
Namun demikian, Pujiati mengaku salut dengan petugas kebersihan di dalam area pengolahan sampah tersebut yang tidak menggunakan masker atau penutup hidung lainnya saat bertugas.
“Pernah saya coba main ke dalam untuk melihat apa saja tugas teman saya itu, habis dari dalam, seminggu lebih saya gak nafsu makan karena bau busuk sampah di sana,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Tata Ruang Jakarta Utara, Monggur Siahaan, mengungkapkan meski rencana pembangunan Stadion Taman BMW sampai saat ini masih menunggu proses hukum, namun keberadaan pengolahan sampah tersebut tidak tepat.
“Pemprov DKI sendiri sudah mencanangkan akan membangun wilayah sekitar areal transportasi massal untuk dijadikan rumah susun sewa sederhana, makanya wilayah yang berbatasan dengan rel kereta tersebut tidak cocok untuk pengolahan sampah,” kata Monggur.
Dari data yang dimiliki instansinya, Monggur mengatakan bangunan yang saat ini digunakan untuk pengolahan sampah tersebut tadinya merupakan kantor pemerintahan.
“Namun dalam pelaksanaannya karena pengelolaannya dilimpahkan ke Dinas Kebersihan DKI, maka mereka gunakan untuk pengolahan sampah terakhir sebelum diangkut ke Bantar Gebang,” jelasnya.
Oleh sebab itu, keberadaan pengolahan sampah tersebut akan dievaluasi keberadannya untuk dipindahkan ke wilayah lain yang lebih tepat.
“Tapi itu semua tergantung dari master plan Stadion Taman BMW, kalau jadi dibangun ya sudah pasti akan dipindah, masak iya Stadion Internasional berada di dekat tempat pengolahan sampah,” tutup Monggur
Sumber : beritasatu.com