Pembangunan Jalan Tol Lampung Ancam Pertanian

Rencana pembangunan jalan tol Sumatera khususnya di Lampung sudah berada pada tahap pembentukan tim pembebasan lahan. Wakil Ketua DPRD Lampung, Johan Sulaiman pada Selasa (17/2) mengatakan pembangunan jalan tol di Lampung harus memperhatikan lahan produktif.

“Jangan sampai lahan produktif jadi korban program pembangunan, kalau satu titik yang akan dilintasi jalan tol adalah areal pesawahan, diharapkan nantinya bisa dipertimbangkan untuk digeser,” kata Johan.

Desa-desa yang merupakan sentra pertanian yang akan terkena program pembangunan jalan tol diantaranya adalah Desa Way Panji, Desa Palas, Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan.

“Kami sama sekali tidak menolak rencana pemerintah pusat yang akan membangun jalan tol, tapi tidak membenarkan kalau sampai ada penggusuran areal pesawahan. Apalagi Lampung kan masuk provinsi target penghasil 1 juta ton per tahun,” katanya lagi.

Pada Jumat (13/2) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyerahkan dokumen terkait pembangunan jalan tol Sumatera. Penyerahan tersebut disambut baik Gubernur Lampung, Ridho Ficardo dengan langsung menunjuk tim perbebasan lahan.

“Untuk mempercepat pelaksanaan, kalau bisa tim pembebasan lahan ini terbentuk sampai tingkat kabupaten,” kata Ridho Ficardo.

Provinsi Lampung memiliki target penentuan lokasi alur pembangunan jalan tol Sumatera selama empat bulan. Sedangkan proses pembebasan lahan milik warga ditargetkan selesai sampai akhir tahun 2015. Ada 70 desa yang akan terkena penggusuran yang tersebar di tiga kabupaten yakni Lampung Selatan, Pesawaran dan Lampung Tengah.

Jalan tol di Lampung rencananya dibangun sepanjang 140 kilometer (km) dengan luas jalan 150 meter (m). Medan jalan masing-masing 60 m, yang mana di tengahnya akan dibangun rel kereta api dan pipa gas. Eni Muslihah

sumber : ekuatorial.com

Rate this post