PENGANTAR
Dibanyak media baik surat kabar, majalah, televisi dan company profile bahkan dimedia sosial, perusahaan mengkomunikasikan dirinya sebagai perusahaan yang ramah lingkungan atau perusahaan hijau (Green Company). Ada perusahaan yang mengkomunikasikannya karena mendapatkan sertifikat ISO 14001, mendapatkan PROPER Hijau atau Emas, menggunakan bahan-bahan Non B3, konsumsi energi produknya yang kecil, emisi kendaraan distribusi produk yang memenuhi standar, menanam jutaan pohon, dll.
Tidak ada yang salah dengan komunikasi perusahaan tersebut, tetapi pahamkah perusahaan, pelanggan dan stakeholders lainnya mengenai klaim Green Company tersebut? Pada posisi diametral tidak sedikit kampanye negatif oleh berbagai stakeholders yang terkait dengan pencemaran dan perusakan lingkungan baik terhadap perusahaan maupun terhadap produk atau jasa.
Green Company saat ini adalah sebuah keharusan bagi perusahaan karena terkait dengan keberlanjutan bisnis, dengan mengelola faktor lingkungan sehingga tidak mencemari dan merusak lingkungan baik pada saat diproduksi ataupun pada saat produk atau jasa tersebut digunakan oleh pelanggan bahkan sampai ketika dibuang (disposal).
Langkah awal untuk membangun Green Company bisa menggunakan berbagai tolok ukur, misalnya: PROPER, ISO 26000 (khususnya yang terkait dengan lingkungan), Green Industry untuk Manufaktur, Indikator Ramah Lingkungan untuk Tambang Batubara (PerMen LH 04/2012), Bangunan Ramah Lingkungan (PerMen LH 08/2010), dan lain-lain.
Keterkaitan yang sangat erat antara faktor lingkungan, ekonomi dan sosial (triple bottom line), memungkinkan perusahaan membangun Green Company pada level perusahaan dan sekaligus pada produk dan jasanya. Bila perusahaan membangun Green Company secara spesifik dan konsisten maka akan memberikan daya saing terhadap bisnis secara berkesinambungan dan disisi lain akan menghapuskan kampanye negatif terhadap perusahaan.
Terakhir, perusahaan dituntut untuk mampu mengkomunikasikan Green Company kepada stakeholders ?baik internal perusahaan maupun eksternaldimana pemahamannya sangat beragam. Banyak stakeholders yang memang pakar untuk mengkritisi Green Company dan tidak sedikit yang asal bunyi tanpa didukung alasan-alasan yang memadai dan dapat dipertanggung jawabkan.
TUJUAN PELATIHAN
Pelatihan ini didesain untuk memenuhi kompetensi sebagai berikut:
- Peserta pelatihan memahami konsep Green Company, menetapkan pilihan dan tahapan penerapannya
- Peserta pelatihan mampu mengidentifikasi faktor lingkungan yang dapat dijadikan daya saing untuk perusahaan dan produk & jasa serta mampu melakukan benchmarking
- Peserta pelatihan mampu membuat rencana Green Company dan mengkomunikasikannya kepada stakeholders
MATERI PELATIHAN
- Aplikasi Green Company dan Penerapannya di Berbagai Bisnis
- Green Company untuk Business Excellence
- Benchmarking Green Company untuk Membangun Daya Saing Bisnis
- Initial Green Company Review
- Membangun Daya Saing Green Company pada Perusahaan
- Membangun Daya Saing Green Company pada Produk dan Jasa
- Komunikasi Green Company kepada Stakeholders
METODE PELATIHAN
Presentasi
Diskusi
Latihan
REFERENSI
Biaya :
PELAKSANAAN