Bau menyengat langsung menusuk hitung saat melintas di Sungai Cipinang, Ciracas, Jakarta Timur. Bau itu berasal dari tumpukan sampah setinggi 10 meter yang tertimbun sejak 30 tahun lalu.
Sampah sebagian besar dari sisa plastik dan kayu itu memenuhi bantaran sungai. Air sungai yang dulunya jernih kini berubah menjadi hitam pekat dan bau.
Sampah-sampah itu menumpuk di sekitar rumah warga di RT 03 RW 01 Kelurahan Rambutan, Ciracas. Pak RW setempat, Juli Karyadi (45), mengatakan sampah itu sudah ada sejak 30 tahun lalu.
“Saya kecil di sini dan dulu saya bisa merasakan mandi dan cari ikan di sungai. Airnya jernih nggak seperti sekarang,” ucap Juli di lokasi, Senin (14/9/2015)
Juli mengatakan lebar sungai ini dulunya mencapai 10-12 meter dengan kedalaman 3 meter. Namun setelah banyaknya sampah yang menumpuk di bantaran, lebar sungai berkurang dan semakin sempit.
“Setelah 30 tahun ini lebarnya menyempit jadi 5 meter dan dalamnya cuma 1 meter,” kata Juli.
Siti, warga yang tinggal di pinggiran sungai ini mengeluhkan banyaknya sampah di sana. Siti khawatir sampah itu bisa berdampak buruk bagi kesehatannya.
“Saya merasa terganggu dan bisa bahaya buat kesehatan kan. Tapi gimana yah orang-orang yang rumahnya di atas juga buangnya ke sungai,” kata dia.
Sampah yang menumpuk ini sudah pernah dibersihkan secara manual. Namun karena terlalu banyak, petugas kewalahan. Akhirnya pengurus RT setempat meminta bantuan Pemprov DKI agar mengirimkan backhoe untuk mengeruk sampah yang ada.
“Dua hari terakhir ini ada pengerukan pakai backhoe. Sampahnya pas hari Minggu kemarin sampai 4 truk, hari ini 8 truk,” ujar Siti.
Kebiasaan membuang sampah di sungai merupakan penyakit urban di Ibu Kota. Inilah yang membuat sungai-sungai Jakarta kotor, menyempit dan akhirnya kehilangan daya tampung ketika musim hujan datang.
sumber : detik.com