Musim Kering Ancam Jambi, Warga Mulai Kesulitan Air

Musim kering mulai mengancam Provinsi Jambi, menyusul curah hujan yang menurun di daerah itu sejak awal Juni. Musim kering tersebut menyebabkan warga mulai mengalami krisis air bersih, akibat air sumur yang mulai kering, air sungai yang kian menyusut, dan pasokan air peusahaan air minum sering tersendat.

Pantauan di Paal V dan Mayang, Kotabaru, Kota Jambi, Rabu (10/6), sebagian warga mulai kesulitan air bersih karena air sumur mulai kering. Kemudian pasokan air bersih dari perusahaan daerah air minum (PDAM) Tirta Mayang Kota Jambi juga macet, sehingga warga mengandalkan sumber air bersih dari sumur bor.

Sari Munthe (55), warga Paal V, Kotabaru, Kota Jambi mengatakan, keluarganya mengandalkan sumber air dari sumur bor mengatasi krisis air bersih, karena air sumur berkurang dan pasokan air PDAM setempat tidak mengalir ke rumah mereka.

“Air sumur bor pun hanya untuk mandi dan mencuci karena kualitasnya rendah, tidak bisa diminum. Air sumur bor bisa digunakan setelah disaring. Sedangkan untuk memenuhi air minum dan memasak, kami membeli air kemasan atau air galon isi ulang,” katanya.

Sementara itu pantauan di Sungai Batanghari, Kota Jambi, debit air sungai tersebut hanya sekitar 8 meter (m) atau turun dari kondisi normal, 10 m. Penurunan debit air sungai itu juga diikuti dengan menurunnya kualitas air. Air sungai tersebut sangat keruh dan berwarna coklat, sehingga tidak bisa dikonsumsi warga. Warga juga tidak lagi bisa menggunakan air sungai untuk mencuci dan mandi.

“Kami tidak lagi bisa menggunakan air sungai untuk keperluan mandi dan mencuci, karena air sumur berkurang, sedangkan air sungai kotor. Kami terpaksa membeli air kemasan untuk kebutuhan rumah tangga. Air PDAM tidak bisa diandalkan, karena sering macet atau tidak mengalir,” katanya.

Secara terpisah, Kabag Humas PDAM Tirta Mayang Kota Jambi, Untung mengatakan, pihaknya menyiapkan belasan armada mobil tangki air untuk mengatasi kesulitan air warga kota itu. Warga bisa memesan air bersih dari PDAM setempat, jika terjadi krisis air bersih.

Air bersih akan diantar menggunakan mobil tangki. Harga satu satu tangki air bersih berisi 4.000 liter dari PDAM setempat sebesar Rp 140.000. Namun pemesanan air bersih tidak bisa langsung diantar, karena banyaknya antrean warga yang memesan air bersih dari PDAM kota itu.

Sumber : beritasatu.com

Rate this post