Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) semalam telah memaparkan sasaran kedaulatan energi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional periode 2015-2019.
Dalam pemaparannya, Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan ada beberapa indikator yang menjadi sasaran kedaulatan energi seperti produksi, penggunaan komoditas sumber daya alam dalam negeri, listrik, infrastruktur, dan intensitas energi primer.
“Untuk produksi, 2016 diharapkan minyak mencapai 830 ribu barel per day (bpd) sedangkan RPJMN 2019 mencapai 700 ribu bpd. Lalu gas bumi pada 2016 mencapai 1.155 ribu boepd, sedangkan RPJMN 2019 mencapai 1.295 ribu boepd. Batu bara di 2016 mencapai 419 juta ton, RPJMN 2019 mencapai 400 juta ton,” beber Sudirman dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR-RI di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (7/10/2015) malam.
Lalu, dia juga menyasarkan kedaulatan energi pada 2016 dalam penggunaan komoditas sumber daya alam dalam negeri yakni gas bumi dan batu bara yang diharapkan mencapai 61 persen dan 26 persen. Sedangkan dalam RPJMN 2019 mencapai 64 persen dan 60 persen.
Sementara untuk listrik, ditargetkan pada 2016 kapasitas pebangkit mencapai 61,5 gigawatt (GW) dan untuk RPJMN 86,6 GW. Hal itu didukung dengan rasio elektrifikasi sebesar 90,15 persen pada 2016 dan konsumsi listrik per kapita sebesar 985 kWh.
“Untuk infrastruktur energi, di 2016 dibangun satu unit kilang, FSRU dua unit, pipa gas 15.330 kilometer (km), SPBG 30 unit, jaringan gas kota 121 ribu SR,” sebut dia.
sumber : www.metrotvnews.com