Material safety Data Sheet (MSDS) atau Lembar Data Keamanan Bahan merupakan dokumen yang penting untuk menunjang keselamatan kerja di laboratorium. Material safety Data Sheet memberikan informasi mengenai prosedur yang tepat untuk penanganan, penyimpanan, dan pembuangan bahan kimia setelah digunakan di laboratorium.
Pada umumnya, MSDS selalu disertai dalam setiap pembelian bahan kimia. Setiap personil laboratorium yang akan menggunakan bahan kimia, sebaiknya membaca MSDS bahan tersebut demi keamanan pekerjaan.
MSDS dari beberapa bahan kimia yang umumnya dipakai dalam praktikum atau penelitian yang sederhana telah banyak tersedia di internet. Informasi yang diberikan dalam MSDS terbagi dalam 16 bagian.
16 bagian MSDS standard dari ANSI
Isi dari sebuah MSDS menurut Kepmenaker No.187/MEN/1999 tentang pengendalian bahan kimia berbahaya di tempat kerja yaitu
- Bagian 1 memberikan informasi rinci mengenai nama, CAS number (no. registrasi internasional), nama perusahaan yang mengeluarkan, dan nomor kontak darurat. CAS number adalah nomor unik yang diberikan oleh ACS (Chemical Abstracts Service) pada setiap bahan kimia yang sudah diketahui, ditemukan, atau disintesis.
- Bagian 2 menunjukan bahan berbahaya OSHA, dan mungkin meliputi bahan kunci lainnya serta ambang batas.
- Bagian 3 menunjukan pengaruh terhadap kesehatan.
- Bagian 4 menyediakan ukuran pertolongan pertama yang perlu diberikan pada paparan bahan kimia tersebut.
- Bagian 5 menampilkan besarnya penanganan pemadam kebakaran yang perlu diambil.
- Bagian 6 menujukkan prosedur yang perlu diambil jika kecelakaan terhadap bahan tersebut terjadi.
- Bagian 7 menunjukkan informasi penanganan dan penyimpanan bahan kimia. Bagian tersebut merupakan bagian yang penting.
- Bagian 8 memberikan garis besar batas regulator paparan bahan kimia, biasanya nilai PEL maksimum.
- Bagian 9 memberikan informasi sifat fisik dan kimia bahan.
- Bagian 10 memberikan informasi kreaktifan dan kestabilan.
- Bagian 11 memberikan informasi toksisitas akun dan kronis.
- Bagian 12 menunjukkan baik ekotoksisitas dan bahaya bahan terhadap lingkungan.
- Bagian 13 menyediakan saran pembuangan bahan kimia.
- Bagian 14 memberikan informasi pendistribusian yang dibutuhkan.
- Bagian 15 menunjukan garis besar informasi regulatori, seperti kode bahaya.
- Bagian 16 memberikan informasi mengenai label peringatan, tanggal penyiapan atau revisi, serta pihak yang mengeluarkan MSDS.
Baca juga: Perbedaan MSDS dan SDS dalam Keselamatan Bahan Kimia
Contoh Material safety Data Sheet :
Penjelasan kode bahaya pada MSDS:
- Bahaya Kesehatan (Biru)
4 | Berbahaya | Dapat berakibat fatal pada paparan singkat/dekat. Perlu perlengkapan perlindungan khusus. |
3 | Peringatan | Korosif atau beracun. Hindari kontak dengan kulit atau terhirup. |
2 | Peringatan | Dapat berbahaya jika terhirup atau terserap masuk. |
1 | Hati-Hati | Dapat mengiritasi |
0 | Tidak ada bahaya kesehatan |
- Kemudahan Terbakar (Merah)
4 | Berbahaya | Gas mudah terbakar atau cairan sangat mudah terbakar |
3 | Peringatan | Cairan dapat terbakar dengan titik nyala di bawah 100 0F (38 0C) |
2 | Hati-Hati | Cairan dapat terbakar dengan titik nyala di bawah 200 0F (950C) |
1 | Terbakar jika dipanaskan | |
0 | Tidak terbakar |
- Kerekreatifan (Kuning)
4 | Berbahaya | Bahan mudah meledak pada suhu ruang |
3 | Berbahaya | Dapat meledak jika diguncang, dipanaskan wadah tertutup, atau dicampur dengan air |
2 | Peringatan | Tidak stabil atau bereaksi hebat dengan air |
1 | Hati-hati | Dapat beraksi jika dipanaskan atau dicampur dengan air, tetapi tidak meruah. |
0 | Stabil | Tidak reaktif saat dicampur dengan air |
- Informasi Khusus (Putih)
W | Reaktif terhadap air |
OXY | Oksidator |
sumber: plp.ipb.ac.id