Pada event yang diselenggarakan Synergy Solusi di Gedung Thamrin Nine pada 19 Januari 2023 kemarin dengan tema “Energy Efficiency for Energy Transition and Zero Emission”, acara yang digelar sangat mendapat apresiasi yang baik dari berbagai pihak mulai dari Dewan Energi Nasional, Kementerian ESDM, KEMENPERIN, Bappenas, Masyarakat Konservasi dan Efisiensi Energi Indonesia (MASKEEI), serta lebih dari 30 industri yang mengikuti acara ini. Salah satu topik materi yang diangkat dalam acara ini adalah “Peran Industri Dalam Peningkatan Efisiensi Energi”. Topik ini dibawakan pada panel 2 diskusi yang dimoderatori langsung oleh Safrudin, Chairman of Mobility Working Group MASKEEI.
Pada sesi ini menghadirkan 3 pembicara utama dari beberapa perwakilan industri yang saat ini telah menerapkan efisiensi dan konservasi energi yang hasilnya membawa dampak yang cukup baik bagi perusahaan mereka. Pembicara pertama yaitu Ignesjz Kemalawarta selaku Office of the President, PT Sinar Mas Land (Property), Vice Chairman REAL ESTATE INDONESIA dan juga selaku Legislation &Environment Committee World FIABCI. Beliau mengulas mengenai pentingnya penerapan konservasi dan efisiensi energi mengingat sudah banyak dampak lingkungan yang terjadi terhadap bumi seperti global warming, cuacaekstrim, dan lainnya semakin terasa dan khawatir sustainability dimasa yang akan datang dapat terganggu jika tidak disadarkan sejak dini. Apalagi tentunya industri banyak memakai sumber energi dalam proses produksi dan operasionalnya. Sektor Industri Property rupanya juga berkontribusi terhadap penggunaan energy dan porsi bangunan terhdapa emisi karbon dimana 39% GHG Emision, 35% dari world energy, 12 % pengggunaan air dan 25 % limbah. Sedangkan trend emisi CO2 didapatkan 30%nya dari Industri.
Ignesjz Kemalawarta menyampaikan beberapa upaya yang dapat dilakukan industri untuk berperan dalam melakukan konservasi dan efisiensi energi diantaranya:
- Passive Effort: Untuk mengurangi energi yang digunakan.
- Active effoft: Lebih hemat energi dari peralatan pada umumnya
- Green Operation and maintenance
- Green Habbit Program
Pembicara kedua yaitu disampaikan oleh Tri Wahyono Brotosandjojo, Director External Affairs Team PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia. Dalam penyampiannya beliu memperkuat materi dari Ignesjz Kemalawarta mengenai green operation and maintenance. Hyundai juga sudah banyak menerpakan beberpa program energi seperti pengurangan emisi, proses produksi dilakukan oleh robot, panel surya, recucle tutup botol plastic dan lain-lainya. Pesannya, semua program tersebut dapat terasa dampaknya jika perusahaan komitmen dan konsisten dalam pelaksanaannya di lapangan.
Pembicara ketiga adalah Adhitya Saputra, selaku SVP Corporate Strategy and Business Development at Indonesia Battery Corporation. Beliau juga membagikan pengalaman di tempat kerjanya mengenai program efisiensi dan konservasi energi. Salah satu anak perusahana WIKA Industri Manufaktur ini memiliki program pengelolaan rantai pasok industri manufaktur motor listrik bernama GESIT untuk efisiensi energi. Motor ini terdapat 162 komponen dengan 85% komponen diproduksi di dalam negeri yang dipasok oleh 24 perusahaan yang 5 diantaranya BUMN. Motor ini juga dibuat dengan spesifikasi baterai 2 x 72V/20Ah =100km/1xchargeSolusi Demand B2B. dalam menyongsong pemerintah untuk beralih ke kendaraan listrik, GESITS sedang berupaya untuk membentuk ekosistem baterai untuk improvement jarak tempuh, waktu pengisian baterai dan harga baterai dengan cara:
- GESITS Personal Charging kompatibel dengan listrik rumah tangga 220 volt (250 watt/450watt).
- GESITS System Swap/Tukar Pakai. Dimanadengan metode ini dibutuhkan waktu kurang dari 10 detik.
- Untuk diluar Rumah, dengan membangun Jaringan SPKLU di Kantor, Universitas, Sekolah, Mall, Restoran dan Ruang Publik.
Ditulis oleh: Isma Husni R (HSE Expert with more than 10 years experience)