Kemarau, Puluhan Ha Hutan Lindung dan Gambut di Jambi Terbakar

Sedikitnya 30 hektare (ha) hutan lindung dan gambut di Provinsi Jambi terbakar, menyusul maraknya kembali pembakaran lahan dan hutan di daerah itu pasca-Lebaran. Hutan lindung yang terbakar terdapat di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Senami, Kabupaten Batanghari, sekitar lima ha, sedangkan lahan dan hutan gambut yang terbakar terdapat di Kabupaten Muarojambi dan Tanjungjabung Timur. Kebakaran hutan dan lahan gambut tersebut hingga Kamis (23/7) belum seluruhnya padam, karena kemarau masih melanda daerah itu.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, Irmansyah Rahman di Jambi, Kamis (23/7) nenyatakan sudah menerjunkan 20  anggota Polisi Kehutanan (Polhut) Dinas Kehutanan Provinsi Jambi untuk memeriksa dan memadamkan kebakaran. Saat ini, polhut masih berada di lapangan.

“Jambi harus kembali siaga kebakaran lahan dan hutan karena berdasarkan perkiraan, kemarau panjang masih akan terjadi di Jambi hingga September mendatang,” katanya, Jambi, Kamis (23/7).

Kebakaran hutan dan lahan gambut diduga terjadi akibat pembakaran lahan di sekitar hutan.

Menurut Irmansyah, kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi kembali meningkat pasca-Lebaran menyusul terjadinya kembali kemarau di daerah itu. Sehari menjelang Lebaran, kebakaran hutan dan lahan di Jambi sudah padam, setelah hujan lebat yang turun di daerah itu. Tetapi mulai Lebaran hingga H+5 , Rabu (22/7), kemarau kembali terjadi di Jambi. Para petani diduga memanfaatkan kesempatan membersihkan lahan perkebunan dengan cara membakar lahan.

Berdasarkan pantauan satelit National Oceanic Atmospheric Administration (NOAA), jumlah hot spots (titik api) di Provinsi Jambi, Rabu (22/7) mencapai 22 titik. Hot spots tersebut terdapat di delapan kabupaten, terbanyak di Kabupaten Tebo, sebanyak tujuh titik. Hot spots di Kabupaten Muarojambi lima titik, Tanjungjabung Timur dan Sarolangun masing-masing tiga titik, sedangkanhot spots di Kabupaten Batanghari, Tanjungjabung Barat, Bungo dan Merangin masing-masing satu titik.

Titik api tersebut, lanjut Irmansyah terdapat di areal masyarakat, areal hutan tanaman industri (HTI), areal perkebunan kelapa sawit, hutan produksi, hutan lindung dan hutan gambut. Untuk mengendalikan kebakaran hutan dan lahan tersebut, Dinas Kehutanan Provinsi Jambi kembali melakukan siaga kebakaran hutan dan lahan. Pasukan pemadam kebakaran hutan dan lahan, Brigade Manggala Agni kembali disiagakan pasca-Lebaran.

Sumber : beritasatu.com

Rate this post