Tanpa disadari, kita sering meracuni lingkungan dengan membuang sampah yang mengandung Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Apakah kemajuan teknologi dengan pola hidup modern adalah salah satu pemicu aktivitas yang menghasilkan Limbah B3? Mari kita bedah!
Pada satu sisi, kemajuan teknologi telah mempermudah hidup kita khususnya dalam roda perekonomian di masyarakat dan negara. Namun, kemajuan tersebut sedikit banyak dapat menghasilkan limbah yang sangat beracun untuk lingkungan.
1. Bahaya limbah B3
Saat ini kita sangat mudah menemukan jumlah aktivitas yang menghasilkan limbah B3. Hal ini karena produk-produk yang kita gunakan tidak memenuhi standar aman terhadap tanaman dan lingkungan, yaitu mulai dari sisa kimia yang tidak terpakai atau sudah kedaluwarsa. Sifat limbah tersebut bahkan ada yang mudah meledak dan terbakar, reaktif, beracun, menyebabkan infeksi serta menyebabkan karat (korosif) dan lainnya.
Produk-produk yang mengandung bahan berbahaya dan beracun di lingkungan kita sehari-hari sangat banyak, seperti pengharum ruangan, pemutih pakaian, pembersih kamar mandi, deterjen, pembasmi serangga, lem perekat, hair spray, batu baterai, berbagai alat elektronik yang sudah kedaluwarsa atau tidak dipergunakan lagi, dan lainnya.
ini berbahaya karena mengandung logam berat seperti Al, Cr, Cd, Cu, Fe, Pb, Mn, Hg, dan Zn serta zat kimia lain yang digunakan berbagai industri seperti industri cat, kertas, pertambangan, peleburan timah hitam dan accu serta lainnya.
Pihak industri harus mematuhi peraturan yang berlaku tentang perlakuan limbah B3, dengan tidak membuang limbah yang dihasilkan pada sembarang tempat atau membuang ke tanah karena dapat merusak lingkungan hidup.
Industri yang membuang limbah B3 pada sembarang tempat akan dikenakan sanksi Undang-undang Lingkungan Hidup. Selain itu, mereka akan mendapat kritikan, protes dari berbagai elemen masyarakat sebagai industri yang mencemari lingkungan hidup.
Namun, kita sebagai pemakai hasil produk yang mengandung bahan berbahaya dan beracun juga berpotensi merusak lingkungan jika kita membuangnya sembarangan.
2. Mengendalikan Pencemaran Limbah B3
Dengan minimnya pengetahuan akan bahaya yang ditimbulkan oleh limbah B3, kita acap kali abai akan limbah tersebut. Perlu diingat limbah B3 sangat membahayakan manusia, hewan, tanaman, tanah atau lingkungan hidup, meskipun jumlah/kadarnya sedikit.
Lahan tempat pembuangan limbah B3 tanpa pengolahan dapat berakibat produktivitas tanaman di lokasi itu berkurang atau gagal panen, bahkan dapat menyebabkan matinya sebahagian hingga keseluruhan tanaman di lahan itu mati. Hal itu menyebabkan menurunnya kualitas lahan yang tercemar limbah B3.
Jalan terbaik, untuk mencegahnya adalah dengan tidak membuang limbah B3 pada lahan yang ada tanaman dan hewan di atasnya, termasuk yang dihuni manusia, sebab akan berdampak buruk kepada semua makhluk hidup yang ada di lahan tersebut.
Melestarikan lingkungan hidup bukan saja dengan mengendalikan pencemaran tetapi meningkatkan kualitas lingkungan hidup itu agar menjadi semakin baik. Diperlukan kesadaran dari diri kita untuk melestarikan lingkungan hidup dengan mengendalikan pencemaran lingkungan.
Beberapa akibat buruk dari tanah atau lahan yang tercemar limbah B3 adalah penurunan kualitas tanah, sulitnya melakukan budidaya tanaman di lahan tersebut karena tanaman-tanaman sulit untuk tumbuh pada kondisi tanah yang tidak layak. Tidak hanya tanah, bahan-bahan beracun yang tercampur pada tanah juga dapat mencemari air dan mendatangkan berbagai penyakit.
Hasilnya, semuanya menjadi terganggu bila limbah B3 telah mencemari tanah atau lahan, bukan saja tanaman yang mati akan tetapi lingkungan secara luas akan mati. Apakah kamu sudah sadar akan bahaya Limbah B3?
Sumber:
www.mongabay.co.id
www.analisadaily.com