Fakta yang Mengharuskan Kita Hemat Energi

Bicara fakta, permintaan listrik di Indonesia terus meningkat, 10% – 15% per tahun. Entah untuk kegiatan rumah tangga, perkantoran, dan industry. Sebanyak 43% rumah tangga di Indonesia belum tersentuh listrik. Karena fasilitas listrik ini lebih banyak tersedot ke kota-kota besar. Jadi makin besar pendapatan ekonomi maka makin besar pula kebutuhan terhadap listrik.  Berikut fakta-fakta yang mengharuskan kita hemat energi :

Fakta 1. Hutan yang Semakin Gundul

Manusia memakai berbagai macam bentuk energi. Awalnya, manusia hanya memakai energi dari makanan.  Pada zaman dulu manusia mendapatkan api dari kayu. Kayu itu berasal dari pepohonan yang tumbuh di hutan. Kayu adalah sumber energi. Sayangnya, banyak sekali manusia yang memerlukan kayu pada zaman dulu. Orang Eropa memerlukan kayu untuk perapian musim dingin dan pabrik. Sementara itu, orang Indonesia memerlukan kayu untuk memasak. Sehingga, hutan menjadi gundul karena banyak manusia menebang hutan untuk kebutuhan hidup mereka.

Fakta 2. Si Penyedot Listrik

Jumlah penduduk Indonesia kini sekitar 227,3 juta jiwa. Sementara itu, jumlah telepon gengam di Indonesia mencapai 236,8 juta buah. Dan jumlah telepon genggam di Indonesia lebih banyak daripada jumlah orang Indonesia. Sebuah telepon genggam menyedot listrik sebanyak 361 kilo Watt per jam dalam setahun. Jumlah itu  lebih besar daripada listrik yang dipakai untuk sebuah kulkas.

Telepon genggam, laptop, dan televisi biasa disebut sebagai dunia digital. Dunia digital menggunakan listrik sangat  banyak. Dunia digital banyak menyedot listrik secara diam-diam saat tidak digunakan. Dunia digital juga banyak menyedot  uang untuk membayar tagihan listrik.

Fakta 3. Chip Mungil Semahal Mobil

Peralatan elektronik memerlukan emas, platina, tembaga, dan palladium. Emas diperlukan agar alat elektronik awet, tahan panas, dan aman dari radiasi. Namun, emas di perut Planet Bumi makin lama makin habis karena ditambang. Tambang itu dipakai untuk membuat peralatan elektronik.

Alat elektronik  juga membutuhkan minyak bumi dan listrik dalam jumlah yang sangat besar. Untuk membuat sebuah chip mungil di telepon genggam, dibutuhkan minyak bumi dan listrik sama banyak untuk membuat satu mobil.

Fakta 4. Minyak Bumi Habis, Listrik Mati Bergilir

Minyak bumi termasuk sumber bahan bakar yang tidak dapat diperbarui. Planet Bumi memerlukan trilyunan plankton dan waktu jutaan tahun untuk menghasilkan minyak bumi. Saat ini cadangan minyak bumi semakin sedikit. Manusia telah membakar banyak sekali minyak bumi dalam 150 tahun terakhir. Jika minyak bumi habis, maka negara akan melakukan pemadaman listrik bergilir.

Fakta 5. Pontang Panting Membeli Minyak Bumi

Kini setiap negara di dunia membutuhkan energi. Sebagian besar energi itu dibutuhkan untuk transportasi dan industri. Begitu juga negara Indonesia. Indonesia memang memiliki banyak sumber energi, seperti minyak bumi, gas bumi, dan batu bara. Namun, sumber energi tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan energi orang Indonesia.

Setiap hari negara Indonesia membutuhkan 1,4 juta barel minyak bumi. Minyak bumi itu dipakai untuk menghasilkan listrik, bahan bakar kendaraan, kebutuhan rumah tangga dan pabrik. Sayangnya, negara Indonesia hanya mampu menyediakan 650 juta barel setiap hari. Negara harus membeli minyak bumi dari negara lain sebanyak 750 juta barel.

Jadi, sudah waktunya orang Indonesia hemat energi. Caranya, dengan memakai alat digital maupun elektronik untuk hal penting, mencabut steker/colokan listrik saat tidak digunakan, mematikan lampu saat tidak diperlukan, dan mengurangi pemakaian mobil pribadi. Jika sektor tenaga listrik tidak dikelola dengan baik, ancaman krisis listrik bisa terjadi dalam waktu dekat.

Sumber : bobo.kidnesia.com

 

Rate this post