Transisi energi membawa banyak dampak positif kepada kehidupan manusia. Tidak hanya terhadap keberlangsungan lingkungan, namun juga dampak terhadap perekonomian.
Transisi energi merupakan perubahan penggunaan energi dari sumber energi yang merusak lingkungan seperti batu bara, minyak dan gas ke pada sumber energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan, seperti air, surya dan angin.
Dampak Positif Transisi Energi
Berikut dampak dari transisi energi terhadap lingkungan dan ekonomi:
Perubahan Iklim
Salah satu tujuan dari transisi energi untuk membantu mengatasi krisis perubahan iklim yang disebabkan oleh penggunaan energi batu bara, minyak atau pun gas yang memicu pemanasan global. Sehingga dengan transisi energi yang lebih bersih bisa menjaga bumi dari ancaman perubahan iklim.
Mengurangi Polusi Udara
Selain emisi rumah kaca, penggunaan sumber energi fosil juga menyebabkan polusi udara atau pun air. Seperti pembakaran batu bara yang menghasilkan debu dan gas yang mencemarkan udara.
Keselamatan Energi
Produksi sumber energi fosil juga memiliki risiko kecelakaan yang cukup tinggi, baik bagi pekerja atau pun lingkungan. Berbeda dengan produksi energi terbarukan yang lebih efisien dan aman.
Pertumbuhan Ekonomi
Transisi energi dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, karena akan mengurangi pengeluaran negara terhadap impor sumber energi. Selain itu, transisi energi juga dapat membuka lapangan pekerjaan lebih luas.
Menghemat Operasional
Biaya operasional energi terbarukan diperkirakan lebih rendah dari sumber energi fosil yang membutuhkan biaya besar. Dengan menggunakan sumber energi terbarukan, perusahaan bisa menekan biaya produksi dan meningkatkan profitabilitas.
Banyak dampak positif dari transisi energi baik itu terhadap lingkungan atau pun ekonomi. Namun manfaat transisi energi ini akan dirasakan lebih besar untuk masa depan, saat penggunaan sumber energi telah beralih sepenuhnya kepada energi yang lebih bersih.
Baca Juga:
Mengapa Transisi Energi Sangat Penting untuk Masa Depan Kita?