Program transisi energi berawal dari upaya untuk menggunakan sumber energi yang tidak merusak lingkungan. Sebab, penggunaan energi saat ini yang masih didominasi energi fosil seperti batu bara, minyak dan gas berdampak terhadap krisis perubahan iklim di bumi.
Transisi energi adalah perubahan penggunaan energi dari sumber energi yang dapat merusak lingkungan seperti energi fosil kepada sumber energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan, seperti air, surya dan angin.
4 Dampak Transisi Energi
Banyak dampak dari transisi energi dalam membantu penanganan perubahan iklim yang sedang terjadi saat ini, diantaranya:
1. Mengurangi Efek Rumah Kaca
emisi gas rumah kaca menjadi penyebab dari perubahan iklim saat ini yang memicu peningkatan suhu rata-rata bumi akibat dari penggunaan sumber energi fosil. Maka dengan transisi energi yang lebih bersih akan menurunkan emisi rumah kaca dan mengurangi pemanasan global.
2. Net Zero Carbon
Salah satu tujuan dari transisi energi yaitu mencapai Net Zero Carbon dengan menggunakan energi terbarukan. Net Zero Carbon juga telah menjadi program prioritas negara dalam ikut serta penanganan krisis iklim.
3. Mengurangi Ketergantungan Energi Fosil
Penggunaan sumber energi dunia masih sangat bergantung terhadap energi fosil yang semakin menipis dari tahun ke tahun. Dengan transisi energi kepada sumber energi terbarukan, ketergantungan terhadap sumber energi fosil akan berkurang.
4. Ramah Lingkungan
Selain menyebabkan pemanasan global, sumber energi juga dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dalam pengelolaannya, seperti pengeboran minyak dan gas yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Sedangkan penggunaan energi terbarukan bisa dilakukan dengan lebih efisien dan tidak mencemarkan lingkungan.
Transisi energi membawa dampak yang sangat besar terhadap penanganan krisis iklim yang saat ini terjadi. Dengan menggunakan energi yang lebih bersih kita bisa merawat bumi agar tetap aman dan nyaman untuk ditinggali bagi generasi penerus.
Baca Juga: