Apple terus mengambil sikap tegas terhadap isu perubahan iklim. Dalam laporan tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan tahun 2015, Apple mengatakan “Kami tidak ingin berdebat dengan perubahan iklim. Kami ingin menghetikannya.”
Perusahaan itu mengklaim mereka telah mengambil langkah nyata terkait lingkungan, dengan menggunakan material ramah lingkungan dalam produk dan kemasannya.
“Kami telah membuat kemajuan nyata dalam mengurangi dampak dari hal-hal yang kita kontrol langsung, seperti kantor kami, toko ritail, dan produk,” tulis Apple. “Tapi masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengurangi jejak karbon dari rantai pasokan kami. Dan itu tanggung jawab kita untuk memimpin upaya itu.”
Dalam laporan, Apple menunjukkan langkahnya untuk menggunakan energi terbarukan sepenuhnya dalam kegiatan operasional,. Mereka mengklaim seluruh operasional Apple di Amerika Serikat didukung dengan energi terbarukan di kantor dan pusat data, serta 87 persen dari operasional global memanfaatkan energi terbarukan.
Apple menjanjikan fokus mereka untuk mengurangi penggunaan kertas berbahaya. Selama 2014, perusahaan mengatakan 80 persen dari kertas dan kardus yang dipakai untuk mengemas iPhone, iPad, iPod, Mac, dan Appl TV, bersumber dari hutan yang dapat dipertanggungjawabkan. Mereka berupaya mencapai 100 persen kertas yang ramah lingkungan.
Apple mengumumkan kemitraannya dengan The Conservation Fund untuk membeli kawasan hutan privat seluas 36 ribu hektar di Maine dan Carolina Utara yang akan dipertahankan dan dipanen hasil buminya sebagai material kemasan produk di masa depan. Hutan ini disebut bakal diberi perlindungan permanen.
Apple akan memanen kawasan tersebut agar menjadi penopang kestabilan perekonomian jangka panjang. Sedangkan Conservation Fund bertugas mengatur dua sistem lahan itu, mengingat luasnya area yang mencapai 2,5 kali lipat dari kota Manhattan di New York.
Sumber : CNN Indonesia