Cara Mengolah dan Menangani Limbah B3 Dengan Benar

Begini cara Mengolah Limbah B3 Dengan Baik dan BenarLimbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) tidak dapat begitu saja ditimbun, dibakar atau dibuang ke lingkungan, karena mengandung bahan yang dapat membahayakan manusia dan makhluk hidup lain. Limbah ini memerlukan cara penanganan yang lebih khusus dibandingkan limbah yang bukan B3. Limbah B3 perlu diolah, baik secara fisik, biologis, maupun kimia sehingga menjadi tidak berbahaya atau mengurangi daya racunnya.

4 Metode Pembuangan Limbah B3

Setelah diolah limbah B3 masih memerlukan metode pembuangan yang khusus untuk mencegah risiko terjadinya pencemaran. Beberapa metode penanganan limbah B3 yang umumnya diterapkan adalah sebagai berikut.

1.Metode pengolahan secara kimia, fisik dan biologi

Proses pengolahan limbah B3 dapat dilakukan secara kimia, fisik, atau biologi. Proses pengolahan limbah B3 secara kimia atau fisik yang umumnya dilakukan adalah stabilisasi/ solidifikasi .

Stabilisasi/solidifikasi adalah proses mengubah bentuk fisik dan sifat kimia dengan menambahkan bahan peningkat atau senyawa pereaksi tertentu untuk memperkecil atau membatasi pelarutan, pergerakan, atau penyebaran daya racun limbah, sebelum dibuang. Contoh bahan yang dapat digunakan untuk proses stabilisasi/solidifikasi adalah semen, kapur (CaOH2), dan bahan termoplastik.

Metode insinerasi (pembakaran) dapat diterapkan untuk memperkecil volume B3 namun saat melakukan pembakaran perlu dilakukan pengontrolan ketat agar gas beracun hasil pembakaran tidak mencemari udara.

Proses pengolahan limbah B3 secara biologis yang telah cukup berkembang saat ini dikenal dengan istilah bioremediasi dan viktoremediasi. Bioremediasi adalah penggunaan bakteri dan mikroorganisme lain untuk mendegradasi/ mengurai limbah B3, sedangkan Vitoremediasi adalah penggunaan tumbuhan untuk mengabsorbsi dan mengakumulasi bahan-bahan beracun dari tanah.

Proses kedua ini sangat bermanfaat dalam mengatasi pencemaran limbah B3 dan biaya yang diperlukan lebih besar dibandingkan dengan metode Kimia atau Fisik. Namun, proses ini juga masih memiliki kelemahan. Proses Bioremediasi dan Vitoremediasi merupakan proses alami sehingga membutuhkan waktu yang relatif lama untuk membersihkan limbah B3, terutama dalam skala besar. Selain itu, karena menggunakan makhluk hidup, proses perburuan ini dapat membawa senyawa-senyawa beracun ke dalam rantai makanan di ekosistem.

2. Sumur dalam/ Sumur Injeksi ( injeksi sumur dalam )

Salah satu cara membuang limbah B3 agar tidak membahayakan manusia adalah dengan cara memanaskankan limbah tersebut melalui pipa kelapisan batuan yang dalam, di bawah lapisan-lapisan air tanah maupun udara tanah dalam. Secara teori, limbah B3 ini akan terperangkap di lapisan itu sehingga tidak akan mencemari tanah maupun udara. Namun, sebenarnya tetap ada kemungkinan terjadinya kebocoran atau korosi pipa atau pecahnya lapisan batuan akibat gempa sehingga limbah merembes ke lapisan tanah.

3. Kolam penyimpanan ( penampungan permukaan )

limbah B3 cair dapat dialirkan ke kolam-kolam yang memang dibuat untuk limbah B3. Kolam-kolam ini dilapisi lapisan pelindung yang dapat mencegah perembesan limbah. Ketika air limbah menguap, senyawa B3 akan terkosentrasi dan mengendap di dasar. Kelemahan metode ini adalah memakan lahan karena limbah akan semakin tertimbun di dalam kolam, ada kemungkinan kebocoran lapisan pelindung, dan ikut menguapnya senyawa B3 bersama air limbah sehingga mencemari udara.

4. TPA untuk limbah B3 ( tempat pembuangan akhir yang aman )

limbah B3 dapat ditimbun di TPA, namun harus memiliki pengamanan yang tinggi. Pada metode pembuangan secure landfill, limbah B3 ditempatkan dalam drum atau tong-tong, kemudian dikubur dalam landfill yang didesain khusus untuk mencegah pencemaran limbah B3. Landfill ini harus dilengkapi peralatan modifikasi yang lengkap untuk mengontrol kondisi limbah B3 dan harus selalu waspada. Metode ini jika diterapkan dengan benar dapat menjadi cara penanganan limbah B3 yang efektif. Namun, metode secure landfill merupakan metode yang memliki biaya operasi yang tinggi, masih ada kemungkinan terjadinya kebocoran, dan tidak memberikan solusi jangka panjang karena limbah akan semakin menumpuk

Sekian penjelasannya menegenai Cara Mengolah dan melibatkan Limbah B3, Untuk memahami semua materi diatas Indonesia Environment Center (IEC) akan mengadakan Konsultasi/Pelatihan Pengelolaan limbah B3, untuk informasi lebih lanjutlajari banner di bawah ini atau klik disini.

Sumber: ilmiah-oke.blogspot.co.id


Sertifikasi Pengelola Limbah B3 Terbaru

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.